Kita selayaknya bulan dan bintang. Selalu bersama tapi tidak untuk bersatu.
•••••
Aku update cepet spasial di hari doi mau wamil haha.
•••••
SPAM EMOTICON LOVE FAVORITE KALIAN DISINI👉
Aku gak revisi ulang, banyak typo tolong tandai!
•••••
Aslan memandang lekat wajah pucat kekasihnya yang terbaring tak berdaya diatas bed rumah sakit. Kain kasa berwarna putih melilit diatas kening dan tengkorak kepala gadis itu.
Ia mendongak, mengalihkan atensi kepada kantong infus yang menggantung dikaitan besi panjang.
Fikiranya melayang pada perbincangan beberapa yang menit lalu, antara dirinya dan dokter yang merawat Zoya.
Aslan memasuki ruangan pribadi milik Dokter Affandi. Beliau adalah dokter yang telah Aslan beri kepercayaan untuk merawat kekasihnya. Jarang jarang Aslan membiarkan Zoya dirawat oleh dokter lelaki.
Tanpa basa basi, ia langsung menduduki kursi seberang dokter tersebut.
"Bagaimana?"
Aslan dapat melihat dokter tersebut menghela nafas. Jantungnya berdetak dengan ritme cepat. Keadaan Zoya terlihat begitu memperhatikan sebelum ia membawa ke rumah sakit ini.
Mungkin ia memang buta dengan dunia medis, namun untuk mengerti masalah parah atau tidaknya tentu saja Aslan mampu.
"Sebelumnya saya harap, anda tidak memotong ucapan saya saat sedang berbicara nanti."
Aslan mengangguk, "Cepat katakan,"
"Kepala Nona Zoya mengalami benturan yang cukup keras. Anda pasti tahu, tengkorak kepala menjadi salah satu dari bagian inti manusia bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASLAN : Sweet, but Dangerous [TAMAT]
Teen FictionGENRE ; DARK ROMANCE, PSYCO, ACTION •••• SINOPSIS ; Aslanio Zuconus. Bukan goodboy, bukan juga badboy. Tapi dia amat sangat berbahaya. Tujuan hidupnya cuma satu, melindungi gadis yang menjadi separuh nafasnya. Layaknya manusia yang membutuhkan oksig...