ASBD 26 - About shoes

17.2K 1.6K 216
                                    


Nyatanya, aku masih bukan prioritasmu.

••••

Silaturahmi yuk, readers ASBD Askot mana aja?

Ramein comment & votes nya yukk, makin rame makin cepat up❣️

••••

Dalam sebuah kehidupan, kepercayaan menjadi sesuatu yang paling berharga. Sebagaimana ada kepercayaan, maka ada juga kejujuran.

Namun, bukan hal tabu saat seseorang menghancurkan kepercayaan atau bahkan berbohong untuk alasan yang tidak masuk akal.

Zoya menghela nafas, ia mencoba menghalau fikiran negatif yang bersarang didalam otaknya dari beberapa jam lalu. Tetapi itu tidak mudah, Zoya bukan tipikal orang yang cuek dan bodoamat untuk hal semacam ini. Gadis itu sangat perasa dan mudah kepikiran. Apapun yang menganggu fikiranya, pasti akan selalu bersarang hingga ia mengetahui fakta sesungguhnya.

Setelah membereskan buku dan satu pulpennya yang berserakan diatas meja kedalam tas, ia bangkit dari duduknya.

Zoya membalikan badan menghadap kebelakang, tepatnya didepan meja Gita dan Ezward.

Gadis itu mencengkram erat pegangan jarinya pada tali tas yang sudah bertengger di pundak, "Gita, aku pinjem buku sejarah kamu, boleh?"

Gita mendongak, cukup heran namun tak urung gadis sederhana itu mengangguk. Mengeluarkan kembali buku sejarah yang tadinya sudah dimasukan kedalam tasnya, "Untuk apa?"

Aslan yang berdiri disebelah Zoya pun ikut bingung, "Kamu tidak mungkin akan menyalin catatan dia, kan?"

Pria pemilik manik kelam itu tahu kalau kekasihnya sangat malas untuk mencatat materi. Ah ralat, kelewat malas malahan.

Zoya mendelik kesal, "Aku tidak semalas itu!" Kemudian memusatkan atensi kembali kepada sahabatnya, "Aku ingin merangkum semua materi semester ini, sebentar lagi kan ujian," tak lupa, Zoya tersenyum manis.

Sedikit informasi, tiga bulan lagi mereka akan ujian. Jadi selama tiga bulan itu waktu mereka bersekolah di SMA Ganesha.

"Yakin Zoy? Banyak banget loh materinya. Apalagi gue tahu Lo gak pernah nyatet se-paragraf sekalipun."

Zoya meringis, nasib berbohong ya gini. "Aku bisa minta bantuan maid, ya kan Aslan?"

Aslan tersenyum geli, "Iya, sayang. Terserah kamu."

Disamping Gita, Ezward memperhatikan dengan guratan aneh dimatanya. Menatap manik Zoya secara diam diam dengan intens. Saat Zoya balik menatapnya, cowok itu langsung mengalihkan atensi.

•••

Sesampainya di mansion, cepat cepat Zoya menuju ke kamarnya. Tanpa meninggalkan rasa curiga dari Aslan, tentunya.

Ia sedikit bersyukur karena Mike menelpon Aslan, ada meeting yang tidak bisa diwakilkan oleh ajudannya itu. Jadi, Aslan harus datang ke kantor.

Setelah masuk kedalam kamar, Zoya meletakan tas yang terbuat dari kulit rusa terbaik ——tentu saja harganya bukan kaleng kaleng.

ASLAN : Sweet, but Dangerous [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang