ASBD 01 - Aslan and Zoya

84.3K 6.3K 340
                                    


Menantimu, tidak membuatku lelah.

••••••

Seringaian kejam muncul dibibir cowok berpakaian seragam sekolah menengah atas itu. Kemeja sekolah yang berwarna putih kini memiliki banyak noda berwarna merah akibat percikan darah dari sang korban.

Disudut ruangan pengawalnya setia menunggu, sesekali mereka meringis menyaksikan kekejaman sang tuan muda yang begitu sadis. Meskipun hal seperti ini lumrah bagi mereka, tetapi tetap saja sisi kemanusiaan yang melekat dalam hati mereka memberontak.

Mau bagaimana lagi, jika mereka melawan maka hukuman serupa harus mereka hadapi. Dan tentu saja mereka tidak mau hal itu sampai terjadi.

Sedangkan lelaki berumur dua puluh dua tahun yang merupakan pengawal pribadinya justru tampak menikmati permain yang Aslan jalankan. Bawahan dan atasan sama sama tidak memiliki sisi nurani ternyata.

Aslan mengambil serbuk berwana hitam yang disodorkan oleh Mike, pengawal pribadinya.

Cowok itu berjongkok, kemudian menaburkan serbuk tersebut kedalam perut menganga sang korban yang sudah ia silet tadi.

"Itu balasan dari tangan nakal Lo yang udah nyentuh milik gue!" Aslan menyeringai, saat korbannya mulai menimbulkan reaksi dari serbuk yang ia taburkan.

Cowok bernama Lucky itu mengerang kesakitan saat merasakan perutnya yang tiba tiba panas dan perih secara bersamaan.

Jangan salahkan Aslan soal ini, itu akibat tangan nakalnya sendiri yang berani menyentuh milik Aslan.

Meski seujung kuku pun, Aslan tidak akan pernah memberikan toleransi kepada siapapun yang menyentuh miliknya.

Tak terkecuali.

"Bersihkan mayatnya." Perintah Aslan, Lucky sudah kehilangan nyawa beberapa detik yang lalu.

Tanpa banyak berkata, para pengawalnya segera membersihkan mayat Lucky yang sangat mengenaskan.

"Mike, sedang apa gadisku sekarang?"

Mike menyerahkan iPad kepada atasanya, Aslan mengangguk saat dilayar itu menampilkan seorang gadis yang tengah memakan roti coklat dengan kidmat.

Gadisnya menjalankan perintah dengan baik.

Ia akan menemui gadisnya setelah membersihkan diri.

•••••

Bagi Zoya Amirin Darmawangsa, tidak ada yang lebih menyeramkan di dunia ini selain kekasihnya.

Bagi Zoya, tidak ada yang lebih menyayanginya sebesar kekasihnya.

Dan bagi Zoya, tidak ada yang lebih mencintainya sebesar kekasihnya.

Karena hanya cowok yang menyandang sebagai kekasihnya itu, yang sekarang ia punya di dunia ini. Hanya dia yang selalu menemaninya disaat terpuruk.

Tetapi Zoya jelas tahu, diluaran sana kekasihnya tidak semanis saat sedang bersamanya. Kekasihnya seakan-akan memiliki alter ego yang akan berubah sewaktu waktu namun akan tetap manis saat bersamanya.

Ah, memikirkanya saja membuat Zoya merindukan cowok possesive itu.

Zoya sepertinya lupa memberi tahukan kalau kekasihnya begitu possesive kepadanya, bahkan selama ia hidup dengan cowok itu ia sama sekali tidak mempunyai teman.

Entah itu perempuan atau lelaki sekalipun.

Karena bagi semua orang, berteman dengan Zoya sama saja memasukan diri kedalam kandang singa.

ASLAN : Sweet, but Dangerous [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang