Ayo nyerah, ngapain semangat. Kalau yang diperjuangin gak tau caranya menghargai.
•••••••
Semager itukah sampe kalian gak mau mencet bintang dipojok kiri?
-
Gadis itu terpekik saat seseorang dihadapanya melemparkan tiga gepok uang lembar dengan nominal seratus ribuan. Suara yang ditimbulkan sedikit nyaring sehingga membuatnya kaget.Selain itu ruangan private yang disewa orang itu sangat hening.
"Apa ini?" Tanya gadis bersuarai sebahu tersebut.
Jemarinya meremas tas selempang lusuh yang ia gunakan. Antara gugup dan takut, bercampur menjadi satu.
"Bayaranmu, ambil lah," Jawab pria itu.
Diambilnya uang tersebut, setelah mengetahui semua nominalnya, mata gadis itu langsung melotot terkejut. "300 juta!?"
Dia tentu tahu bayaran apa uang itu, tetapi tak pernah terbayang sedikit pun uang yang akan ia dapat bernominal sebesar itu. Lagipula belum genap sebulan ia menjalankan tugas.
"Kenapa? Apakah itu kurang?"
Gadis itu menggeleng cepat. "Ini sangat banyak! Bahkan lebih dari cukup,"
"Aku tidak bisa menerima sebanyak ini, aku akan mengambil 100 juta saja." Lanjutnya, ia meletakan kembali dua gepok uang, lalu tetap mengambil salah satunya.
"Tuanku akan tersinggung jika mengetahuinya."
Gadis berambut sebahu itu terdiam kaku, "Aku tidak bermaksud menyinggungnya, tapi sungguh, ini terlalu banyak."
Kepala pria dihadapanya mengangguk pelan. Kaki jenjang yang sedari tadi dilipatkan setengah dengkul benar benar menjolkan kesan jumawa.
Persis sekali dengan tuanya yang lebih dari jumawa. Jadi tidak perlu heran jika bawahannya memiliki ciri dan sifat yang sama bukan?
"Baiklah, ambil saja uang sisanya untuk bayaranmu bulan depan."
Dengan ragu tangan sang gadis mengambil uang yang tergelatak diatas meja, memasukannya kedalam tas selempang lusuh yang ia gunakan.
"Sebenarnya aku sedikit tidak enak hati denganya, dia sudah sangat baik dan memepercayaiku."
"Jangan sampai dia tahu, jika itu terjadi kau pasti tahu resikonya."
Kepala sang gadis mengangguk, tentu saja ia tahu resiko apa yang akan ia dapat jika sampai 'dia' tahu sesuatu apa yang ia sembunyikan.
Dalam hati sangat takut melakukan tugas ini, tetapi mau bagaimana lagi? Ia sangat membutuhkan uang dan seseorang mengharuskan untuk tetap melakukanya.
"Jika dia tahu, pasti sangat kecewa." Katanya lagi.
"Ya, bahkan setiap hari namamu selalu disebut olehnya."
"What should I do? They are both influential. " Alis gadis itu bertaut risau.
"Just do your job right. Mungkin aku bisa membantumu jika sewaktu-waktu kau mendapat masalah, kan?"
Gadis itu tersenyum hangat, beberapa Minggu berlalu ia mulai sedikit akrab dengan lelaki ini.
"Baiklah, apakah perlu aku mengantarmu pulang?"
Sedikit menggerutu dalam hati, ia menggeleng pelan. "Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri."
"Baiklah kalau begitu, hati hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
ASLAN : Sweet, but Dangerous [TAMAT]
Ficção AdolescenteGENRE ; DARK ROMANCE, PSYCO, ACTION •••• SINOPSIS ; Aslanio Zuconus. Bukan goodboy, bukan juga badboy. Tapi dia amat sangat berbahaya. Tujuan hidupnya cuma satu, melindungi gadis yang menjadi separuh nafasnya. Layaknya manusia yang membutuhkan oksig...