ASBD 11 - Sick

36K 3K 189
                                    

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat good looking, adalah salah satu opsi lain pancasila dalam kamus manusia bajingan.


•••••••

Boleh tekan bintang dipojok dulu sebelum membaca?
Oke! Yang udah nekan terimakasih, dan yang belum buruan tekan! Kalau enggak mau dibunuh Aslan?

•••••••


"My girl is so naughty, huh?"

Dipandanginya wajah damai Zoya yang tengah terlelap. Persis seperti bayi yang masih suci tak berdosa.

Tapi, gadisnya ini begitu nakal. Tak mau menuruti ucapannya. Selalu menentangnya secara diam diam. Meskipun begitu, apakah ia bisa memarahinya?

Ah, tentu bisa. Tapi, Aslan ragu.

Karena nyatanya, sekeras dan sekejam apapun Aslan, tidak akan pernah bisa berbuat kasar kepada kekasihnya. Ingat, hanya kekasihnya. Gadis itu miliknya, kelemahannya.

"Looks like you really want to be punished, honey." Gumam Aslan.

Aslan memasuki kamar mandi yang ada dikamar Zoya, untuk membersihkan diri. Sepulang dari urusannya tadi, ia langsung memasuki kamar kekasihnya untuk menepati janji yaitu mencium kening Zoya- tanpa berganti pakaian atau membersihkan dirinya terlebih dahulu.

Tetapi, ia baru mengingat kenakalan yang Zoya perbuat. Tentu saja Aslan selalu mengintai kegiatan kekasihnya ini dimanapun berada, melewati kamera pengawas yang terpasang disudut kamar ini.

Tidak akan Aslan biarkan Zoya lepas dari jangkauannya meski beberapa jam saja.

Aslan begitu emosi ketika melihat Zoya memakan pizza dengan begitu lahap dan rakusnya, bahkan satu porsi pizza jumbo sudah ludes dibuatnya. Gadis ini telah melanggar larangan Aslan supaya tidak memakan itu.

Baiklah, ingatkan Aslan untuk menghukum Mike yang terlibat dalam perihal ini.

Pria itu sudah ia tugaskan untuk menjaga kekasihnya yang cantik ini, namun sayang sekali Mike melanggar perintahnya. Mike sudah sangat sering menghilangkan kepercayaan yang Aslan berikan.

Aslan keluar dari kamar mandi hanya dengan balutan celana boxer berwarna hitam tanpa atasan. Sehingga menampilkan dengan begitu nyata bentuk six pack perutnya.

Ia merebahkan tubuhnya secara hati hati disamping Zoya, malam ini ia akan tidur bersama Zoya. Aslan rindu memeluk kekasihnya.

"Rasanya aku akan mati jika tidak melihatmu, meski hanya satu jam." Tangan kekar itu mengelus pipi mulus Zoya.

Dilihat dengan jarak yang begitu dekat sangat jelas tidak ada keburikan sama sekali, bahkan jerawat sekecil tai lalat pun nihil.

Ya, Tuhan, kapan aku memiliki wajah semulus itu?

"Sihir apa yang kau kasih kepadaku, hm?"

Sepertinya jiwa Aslan sedikit tergoncang, ia berbicara seakan tengah mengobrol saja. Padahal lawan bicaranya tengah tertidur menyelami mimpi.

ASLAN : Sweet, but Dangerous [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang