ASBD 20 - About Mike

22.5K 2.1K 265
                                    

Raga diam menetap, sedangkan rindu terbang tak tentu arah.


••••


Aslan terbilang sangat jarang mendatangi kantornya sendiri, ia mempercayakan sepenuhnya kepada Mike, ajudan pribadinya.

Tetapi hari ini, langkah Aslan menapak sempurna di lantai marmer kantor. Membuat beberapa karyawan memberhentikan aktivitas mereka untuk sekedar melihat ciptaan Tuhan yang begitu indah.

Proposal wajahnya menyamai Dewa Yunani, Sang Zeus. Serta lekuk badanya tegap ideal, sangat nyaman bila masuk kedalam pelukan pemuda itu.

Beberapa pengawal setia berjalan dibelakangnya, setiap ia melewati para karyawan mereka membungkuk hormat.

Aura yang Aslan miliki tidak main main, pemuda berumur tujuh belas tahun yang berwibawa dan memiliki atmosfer penuh hingga membuat sesak. Jika ditafsirkan, Aslan adalah mahluk paling sempurna yang pernah ada, tetapi tidak dengan sikap dan hatinya. Jangan ditanya, kalian pasti sudah tahu bagaimana bejatnya Aslan terhadap orang yang mengusik dirinya dan miliknya.

Aslan memasuki ruanganya, pengawal setia menjaga didepan pintu.

Hari ini Mike tidak bisa menggantikannya, entah apa yang ajudan pribadinya itu lakukan.

Sore ini, Aslan harus meeting dengan empat klienya sekaligus. Dalam satu kali meeting saja bisa menghabiskan satu jam lebih. Sepertinya ia akan pulang terlambat.

Tangan kekar Aslan membuka berkas hasil laporan yang telah Mike kerjakan beberapa hari yang lalu, menandatangi beberapa lembar yang memang harus ia setujui. Tentu saja sebelum itu ia membacanya terlebih dahulu.

Perlu diketahui, Aslan adalah tipikal orang yang sangat teliti, dan dalam kamus pemuda itu, kerugian adalah salah satu kata yang paling ia benci. Jadi, jangan karena tidak teliti ia akan mengalami kerugian. Ah, Aslan sangat membencinya.

Tak lama, telepon kantor berbunyi. Dengan segera Aslan mengangkatnya.

"Meeting dengan Tuan Palevi sudah disiapkan. Mereka menunggu anda di ruang meeting." Suara lelaki mangalun dari telepon.

Tanpa menjawab, Aslan meletakan kembali telepon tersebut. Otomatis panggilan terputus.

Aslan bergegas untuk memulai meeting. Palevi Brawijaya, pria berumur 40 tahun yang sempat memohon bekerja sama denganya sekitar dua bulan yang lalu.

Dengan mempertimbangkan keuntungan yang ada, Aslan menerima tawaran kerja sama itu.

Perusahaan WJY crop, adalah milik pria itu. Perusahan yang memproduksi jenis petasan dan peluru.

Petasan? Yap benar. Kalian tahu petasan yang selalu dinyalakan saat hari raya atau perayaan dan pesta pesta, itu adalah hasil produksi dari WJY crop.

Sedangkan peluru, peluru yang perusahaan itu produksi belum seberapa besar dengan hasil produksi perusahaan ilegal Aslan yang tidak diketahui banyak orang.

Aslan bisa mendapat keuntungan dari bahan pembuat petasan yang perusahaan WJY crop miliki untuk serbuk dan campuran zat ilegalnya bukan? Jenius sekali, otak licik Aslan.

ASLAN : Sweet, but Dangerous [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang