3

56 15 37
                                    

Biasakan vote dulu sebelum baca
Dan kasih kritik dan saran ya kalau misal ada yang typo atau salah.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading


Gisel Pov

"Lo, Gisel kan?" Aku mengangguk, membenarkan pertanyaan orang itu.

"Ah iya, nama gue Satria. Lebih tepatnya Satria Ardan Husein, lo bisa manggil gue sesuka hati lo." Aku mengangkat alis tak percaya, kenapa orang di hadapanku ini terlalu percaya diri. Bukan apa, tapi aku nggak kenal sama sekali dan anehnya dia tau namaku Gisel.

"Emang masnya ini kenal saya dari mana? Kok bisa tau nama saya Gisel?." Tanyaku penasaran.

"Gak penting gue tau dari mana, yang penting gue bisa deket sama lo." Ini orang nyeremin banget sih, cenayang apa gimana pikirku.

"Sel, dia ganteng banget gila." Bisikan dari Dita, mampu membuatku melotot. Iya sih emang ganteng, tapi nyeremin apa lagi matanya yang tajam buat aku merinding gila.

"Ganteng dari hongkong."

"Gue denger, gak usah bisik-bisik." Fix dia nyeremin, padahal aku ngomong pelan. Ternyata telinganya tajem banget, kayak kelelawar.

"Gue permisi dulu." Aku buru-buru pergi dari tempat itu, semoga saja aku gak ketemu orang se aneh dia.

"WOI SEL, TUNGGUIN GUE!!!" Teriak Dita kencang, membuat semua orang menoleh, tapi aku nggak ngehirauin terikan Dita. Aku tetep jalan cepet dan berhentiin taksi, urusan Dita marah biar di pikir nanti aja.

"Mbaknya, mau kemana ini?"

"Anterin saya, ke komplek cempaka pak!" Supir taksi itu mengangguk.

Jalanan nampak legang, tapi hatiku masih berdebar gak karuan. Bukan aku ngersain jatuh cinta, itu salah besar tapi karena aku takut sama orang aneh bernama Satria itu. Dan kenapa dia bisa tau namaku sedangkan kita belum pernah ketemu sama sekali, ini kejadian aneh banget yang aku rasain seumur hidup.

Tring

Suara notifikasi, menyadarkanku dari lamunan. Aku buru-buru mengambil ponsel yang berada di tas. Ternyata notifikasi chat dari Dita yang berisi

He, lo kenapa tadi ninggalin gue sel?

Gue tadi udah manggil nama lo, sampe mulut gue berbusa pun pasti lo gak bakal mau noleh.

Oh iya, gue tadi di anter pulang sama cowok tadi yang namanya Satria, gilak dia baik banget😍.

Seketika mataku melotot membaca chat terakhir dari Dita, apa-apaan ini kenapa laki-laki bernama Satria itu mengantarkan Dita sok akrab banget. Dan juga, kenapa Dita mau aja dianterin orang yang baru pertama dia kenal.

"Mbak, sudah sampai." Fokusku teralihkan oleh suara pak supir taksi.

"Oh, iya pak ini uangnya kembaliannya ambil aja."

"Wah, terima kasih ya Mbak." Aku segera membuka pintu mobil, dan betapa terkejutnya aku ketika di depan gerbang rumah ada laki-laki bernama Satria tadi.

Dan dia masih menggunakan hoodie yang sama persis ketika di depan toko buku tadi, gila keadaan apa ini tau dari mana dia alamat rumahku apa jangan-jangan dari Dita.

SAGI ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang