Vote dulu sebelum baca
.
.
.
.
.
.
.
Happy readingHai Sel, apa kabar?
Belum sempat Gisel menuliskan sesuatu, satu notifikasi chat dari dia kembali masuk.
Akhir-akhir ini gue ngeliat lo bahagia terus, apa lo berpikir gue nggak ganggu lo lagi? Kalau iya nggak asik dong, gue gak suka liat bahagia.
Oh iya gue punya sesuatu buat lo, lo liat gih di balkon kamar lo. Pasti lo bakal gak percaya sama apa yang gue kasih.
Gisel segera menaruh ponselnya di atas nakas, dan berjalan membuka pintu balkon. Disana terdapat kotak kecil entah apa isinya, Gisel segera mengambilnya.
Lalu ia segera masuk kedalam kamar duduk dilantai, dan membuka kotak itu, betapa terkejutnya ia disana ada sebuah test peck. Dan juga hasil USG yang menunjukkan bahwa disana ada sebuah janin, Gisel segera menutup kotak itu tak percaya melihat semua ini.
Belum lagi kotak yang di kasih Reno waktu itu, kotak yang berisikan foto kak Ardan yang menyayat tangannya sendiri dengan brutal.
"Astaga apa semua ini benar?" Batin Gisel, bertanya-tanya.
Gisel menunduk menatap kotak itu, air matanya mengalir masih tak percaya dengan semua yang ia lihat. Kenapa kak Ardan melakukan itu semua.
Suara ketukan pintu terdengar jelas di indra pendengarannya, ia segera menghapus air matanya dan berjalan membuka pintu. Dan ternyata itu David Papanya.
"Papa boleh masuk?" Gisel mengangguk, dan mempersilakan David masuk.
Gisek mengikuti langkah David, dan David duduk di kursi dekat meja belajar Gisel. Dan ia duduk di ranjang yang tak jauh dari tempat duduk David.
"Papa mau ngomong apa?" Ujar Gisel to the point
"Papa mau ngomong tentang Ardan, ke kamu." Ternyata David masih ingin membicarakan tentang Kak Ardan, Gisel segera menguatkan hati mendengarkan cerita David.
"Semoga, yang Rechel kasih ke aku itu bohong." Batin Gisel.
"Jadi gini Sel.."
4 tahun lalu
"Gimana udah dapet informasinya?" Tanya Davit papa Gisel, dengan orang dihadapannya.
"Sudah Pak, tapi ada bagian yang belum saya tau, yaitu asal usul dari wanita itu." David merasa frustasi, dengan informasi yang kurang ini.
Selama ini dia mengawasi anak-anaknya dari jauh, bukan berarti dia tidak menyayangi kedua anaknya. Bahkan istrinyapun, juga sudah memberikan kasih sayang yang cukup menurutnya.
Tapi semenjak kejadian Ardan anaknya suasan hatinya tak tenang, anaknya seperti orang linglung entah apa yang dipikirkannya.
Dan semenjak saat itu ia terus mencari berbagai informasi, sampai pada kenyataan pahit yang menghampirinya. Ardan menghamili wanita itu tanpa mempertanggung jawabkan semuanya.
Ia frustasi dengan apa yang ia dapat, ia mendidik anaknya supaya tidak menjadi seperti itu tapi nyatanya semua harapan yang ia bangun pupus sudah.
Berbagai cara ia menutupi aib anaknya, dan ia berusaha semaksimal mungkin agar Gisel tidak terkena dampaknya. Tapi yang terjadi Gisel trauma ketika melihat Ardan yang tergeletak tak berdaya, dengan sayatan dan bahkan luka bakar. Di sebelah tangannya terdapat pisau yang masih Ardan pegang.
Waktu itu David langsung membawa Ardan ke rumah sakit, tapi naas nyawa ardan tak terselamatkan. Seketika badannya lemas bahkan istrinya sudah menangis sejadi-jadinya.
Kenyataan Ardan tak bisa diselamatkan, ia meninggal dengan cara mengenaskan. Putrinya Gisel sempat pingsan dan menangis tanpa henti kala itu.
Dan semua tentang Ardan yang menghamili wanita itu, terus saja terngiang-ngiang didalam memori David. Sampai pada suatu ketika wanita itu menggugurkan kandungannya dengan cara aborsi.
Semua berita tentang anaknya ia sudah menutupinya dengan sangat rapat, sebagai seorang Ayah ia merasa gagal mendidik anaknya.
"Jadi Kak Ardan beneran ngehamilin wanita itu." David mengangguk, bagai ditikam pisau tajam hati Gisel merasa sakit mendengar fakta ini.
Langkah Gisel mengambil kotak yang diberikan Reno dan wanita gila itu, dan memberikan kearah David.
"Papa tau, Gisel berusaha keras buat nggak percaya ini semua, tapi nyatanya semesta sama sekali nggak berpihak ke Gisel." Air mata Gisel luruh, David yang melihat anaknya seperti ini menangis dengan pilu. Tak seharusnya, ia menceritakan kejadian ini kepada Gisel.
"Waktu itu, sebenarnya Papa mau nggak percaya. Tapi kenyataan itu menghantam keras hati Papa." David berusaha menahan tangisnya.
"Sekarang, Gisel yang tenang ya jangan mikir yang aneh-aneh lagi." Ujar David, memberi pengertian kepada anaknya.
"Mana bisa Gisel tenang Pa, kalau selama ini Kak Ardan nutupin itu semua." David merengkuh tubuh Gisel yang bergetar akibat menangis.
"Iya Papa tau, sekarang kita berdoa yang terbaik buat Ardan ya jangan nangis lagi." Gisel mengangguk patuh.
"Aku kira ini semua hanya alasan yang dibuat oleh Rechel, namun nyatanya ini semua sungguhlah nyata bukan ilusi belaka yang seolah-olah dibuat sedemikian rupa." Batin Gisel menangis
***
TBC
Hai para pembaca gimana sama part ini siapa yang tebakannya bener kalau Ardan ngehamilin Rechel cabe wkwk
Satu teka-teki udah terpecahkan. Tinggal teka-teki yang lain jadi di tunggu aja ya di part selanjutnya.
Jangan lupa coment sebanyak-banyaknya.
See you di next chapter selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGI ✔ [SELESAI]
Teen FictionPertemuan Satria dan Gisel terdengar sangat absurd, berawal dari toko buku yang sering Gisel kunjungi ia di pertemukan dengan sosok Satria yang terlihat gembira ketika bertemu dengannya. Gadis itu sempat kesal dengan tingkah laki-laki yang baru bebe...