16

24 11 10
                                    

Vote dulu sebelum baca
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading



Gisel merebahkan tubuhnya, hari ini baginya cukup menyenangkan. Walaupun tadinya moodnya tidak bagus akibat perbuatan Satria, ia pikir Satria adalah orang jahat yang ingin mendekatinya untuk tujuan tertentu. Tapi ia salah ternyata Satria adalah orang yang baik, walaupun dia nyebelin bagi Gisel.

Suara notifikasi terdengar dari ponselnya, ia segera mengecek ponselnya. Ternyata, chat dari Satria.

Psikopat Gila

Gimana tadi seru nggak?

Biasa aja tuh

Bilangnya biasa aja, tapi tadi suka bangetkan lo sama pemandangan disana😒

Iya-iya

Iya apa?

Apanya

Udahlah, lo nggak pernah peka😑

Gisel terkekeh membaca chat terakhir dari Satria, setelah itu Gisel menaruh ponselnya kembali. Ketukan pintu terdengar, mungkin Mama pikirnya.

"Sel, ayo turun makan." Teriak Andin, Mama Gisel dari balik pintu.

"Iya Ma, Tapi Gisel mandi dulu ya."

"Kebiasaan, kalau pulang tuh langsung mandi jangan di tunda-tunda." Cerocos Andin panjang lebar, membuat telinga Gisel panas.

"Iya Mama."

"Yaudah Mama turun dulu, kasian Papa kamu nunggu dari tadi."

Gisel buru-buru mengambil baju, dan mandi dengan secepat kilat ia tidak mau mendengarkan omelan Andin lagi. Hanya butuh waktu 10 menit Gisel mandi, dan cepat-cepat turun.

"Lama banget." Tuh kan benar pikir Gisel, Mamanya itu nggak akan berhenti bicara kalau Papanya hanya diam.

"Lama apanya, Gisel kan udah cepet-cepet mandinya."

"Pa, Gisel mandinya lama nggak?" Tanyanya, dan menoleh ke arah David Papanya.

"Iya kamu cepet banget kalau mandi, sampai Papa laper." Skakmat, bakal kena omel ini pikirnya.

"Hehe, maap deh kalau gitu sekarang kita makan." Ujar Gisel dengan cengiran.

Mereka bertiga makan dengan keadaan hening, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang bergesekan. Sampai suara Andin memecahkan keheningan.

"Tadi, kamu pulang sama siapa?" Bak di introgasi, Gisel bingung harus ngomong apa. Karena Papanya mulai melihat kearahnya dengan tajam.

"Sama Satria Ma." Dengan keberaniannya yang setengah-setengah itu Gisel menjawab dengan pasrah.

"Satria." Beo Andin.

"Mama kenal?" Tanya David penasaran.

"Kayaknya sih kenal, soalnya waktu itu ada tukang gojek yang namanya Satria juga." Dan ternyata ingatan Andin masih sangat kuat.

SAGI ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang