[21]RESMI???

951 203 17
                                    

-Happy reading-

******

Berlajan menuruni anak tangga dengan tergesa gesa, Aza menghentakan setiap langkah kakinya dengan kesal, masa bodo dengan murid murid lain yang menatap dirinya kebingungan.

"Ngeselin banget sih jadi cowo, bikin orang naik darah aja bisanya!" gumam Aza berbicara sendiri.

Lima hari berlalu, sekarang masa ulangan di SMA Galaksi sudah selesai, dan para murid murid pun kembali di bebaskan mereka semua hanya tinggal menunggu pembagian raport beberapa minggu lagi.

Karena tidak adanya jam pelajaran, banyak dari mereka yang memilih keluar kelas menonton pertunjukan ekskul dance dari kelas 10-12 gladi resik untuk persiapan Galaksi-cup nanti.

Saat memasuki kelasnya tadi, Aza di seret paksa oleh ketiga temannya untuk menonton gladi resik di lapangan utama, padahal jika bisa dia lebih memilih membaca novel di kelas mengistirahatkan pikirannya.

"Emang ya, kalo cowok itu omongannya ga bisa di pegang! Dasar buaya!!" dumelnya memasuki are kantin yang cukup sepi, hanya ada beberapa murid yang berlalu lalang disana.

Membeli satu botol air mineral juga satu susu coklat kesukaan nya, Aza duduk di salah satu meja yang masih kosong.

Meminum air tersebut nafsu, gadis itu menghembuskan nafas kasar menyalurkan sedikit amarahnya yang terpendam.

Benar benar menyebalkan. ucapnya dalam hati.

*******

Suara sorakan tepuk tangan terdengar nyaring dari area lapangan SMA Galaksi, hari ini adalah acara gladi resik untuk Galaksi-cup yang akan di adakan lusa nanti.

Di dalam acara tersebut akan ada persembahan ekskul dance, juga beberapa penampilan drama dari para murid kelas 12 yang turut ikut memeriahkan acara tersebut sebagai persembahan terakhir dari mereka semua, di akhir pertandingan saat pembagian piala nanti akan ada persembahan spesial dari beberapa murid pilihan yang akan menyanyikan lagu untuk para murid SMA Galaksi, juga tamu tamu dari sekolah lain.

"Agnes body nya ga bisa di ragukan lagi." kata Bagas pokus menatap seorang gadis yang sedang menari kesana kemari.

"Angel gila banget bajunya, bikin yang liat bisa kejang." hiperbol Cakra ikut ikutan.

Danu yang mendengar hal tersebut menatap Cakra heran, "Suka lu sama dia?" tanya nya yang membuat sang empu langsung menggelangkan kepala.

"Kaga! Khilaf gue barusan." elaknya mengusap wajahnya kasar menyadarkan otaknya yang sudah berkelana kemana mana.

Ambigu dia.

Sedangkan Rezvan, Vano dan Arsyan mereka hanya diam seolah menulikan pendengaran nya, kalo lagi kaya gini mereka lebih memilih diam karena jika tidak mereka akan sama gilanya dengan Bagas dan Cakra, jangan lupa dengan Danu juga.

Mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru lapangan, tatapan Rezvan terkunci saat melihat Aza tengah diam melamun dengan raut wajah cemberut, seperti nya gadis itu sedang kesal, pikirnya.

Menatap Vano yang menyenggol lengan nya, Rezvan menaikan satu alisnya bertanya "Apa?"

"Neng Aza ngeliatin elu mulu." bisik lelaki itu mengarahkan Aza dengan dagunya.

A Z ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang