[30]UPACARA BENDERA

751 152 149
                                    

Aku baru ngeh selama part 1-29 ga ada adegan upacara, atau cuma perasaan aku doang ya (:

SEBELUM BACA CERITA INI ALANGKAH BAIKNYA DI SHARE DULU, VOTE DULU AND COMEN DULU🥰

OH IYA, MAKASIH BANYAK BUAT KALIAN YANG BAIK HATI SPAM BANYAK BANYAK, MOOD BANGET TAU GA! SAMPE SENYUM SENYUM SENDIRI🥺❤️

SPAM LAGI GAK NIH? LEBIH DARI COMEN PART KEMARIN BISA GA TUH🤔

Udah ni ngelakuin hal di atasnya?

Aku mau tanya dulu, readers aku ada cowok ga nih, apa cewe semua??

Oke, HAPPY READING

"BUNDA. BANTUIN AZA BUN!" teriakan itu terdengar nyaring dari arah ruang keluarga.

"Dih, ngaduan ga seru!"

"Bodo amat! Udah sih jauh jauh sana."

Rezvan mendengus kesal, "Tadi aja nempel nempel gamau jauh dari aku. Lah sekarang malah ngusir." kata lelaki itu tidak terima.

"Heh! Tadi itu beda ya. Kamu aja yang nyari nyari kesempatan dalam kesempitan."

"Man ada kaya gitu, orang kamu nya yang ngedeketin aku. Tidur di atas dada aku." kata Rezvan membuat Aza diam memikirkan jawaban yang pas.

Suasana ruang keluarga terdengar ramai oleh keributan dua sejoli itu. Saat Aza terbangun dari tidurnya siang tadi, dia terbangun dengan posisi yang masih sama seperti sebelum tidur, dengan kepala yang di rebahkan di atas dada Rezvan dan satu tangan yang di genggam erat oleh lelaki itu.

Sebelah tangan Rezvan pun sibuk mengelus surai hitam milik Aza dengan penuh kelembutan. Dengan sesekali mencium puncak kepalanya.

Sekarang jam sudah menunjuk pukul tujuh malam dan lelaki itu masih asik berdiam di rumah besar keluarga Aza. Bulan pun sudah kembali ke rumah setelah urusannya selesai sore tadi.

"Sana ih! Ngapain deket deket?!" sewot Aza mendelik tajam saat Rezvan merapatkan jarak antara mereka.

Rezvan menatap Aza gemas, benar benar minta di sayang, "Ya allah, aku cuma mau duduk deket kamu aja masa ga boleh?"

"Ga boleh! Nanti aku ketularan virus dari kamu." jawab Aza menggengeleng kepalanya.

"Asal mulu kalo ngomong." tegur Rezvan menyentil dahi Aza pelan membuat sang empu menggaduh sakit.

Aza menatap Rezvan tajam sedangkan yang di tatap malah diam balik menatapnya intens.

Gatau apa ya cuma di tatap aja bahaya buat kesehatan jantung Aza.

Plakkk

"Aww--"

"Ngapain bengong kaya gitu? Terpesona liat aku?" tanya Rezvan penuh percaya diri.

Aza mendengus keras, "Pede tingkat dewa. Jangan kepedean jadi orang, masih banyak yang lebih ganteng dari pada kamu loh." kata gadis itu dengan nada yang tidak bersahabat.

"Ya aku tau. Tapi, aku yakin menurut kamu yang paling ganteng itu aku."

"Heh! Mana ada kaya gitu. Kamu di banding Manurios aja gantengan dia."

A Z ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang