[25]CALON MANTU

732 175 36
                                    

-HAPPY READING-
_____

"Perempuan itu siapa kamu?" suara bass mengintrogasi dari lelaki paruh baya itu menatap putranya dan gadis di sebelahnya bergantian.

"Dia pacar Rezvan." ucapnya dengan nada tegas.

Gadis yang tak lain adalah Aza pun hanya bisa diam menunduk merasa takut, duduk di ruang keluarga dengan di perhatikan oleh tuan rumahnya. Ada kedua orang tua Rezvan dan kakak laki laki Rezvan.

Adelia Putri -Bunda Rezvan- duduk di sebelah suaminya Bayu Juand Mahendra, dan Revon selaku kakaknya duduk di salah satu sofa sembari memakan makanan di pangkuannya, di pikir lagi nonton drama kali ya.

"Sejak kapan kalian pacaran." tanya pria paruh baya itu lagi.

"Lumayan, ada lah beberapa minggu."

Revon yang mendengar jawaban tersebut mendengus kasar, "Gaya lu, so iya banget." cibirnya.

Sedangkan Rezvan tersenyum bangga mengejek abangnya yang ternistakan. "Cari pacar sana, inget sama omongan lu kemarin."

"Sombong banget lu jadi orang, nanti gua bawa cewe ke rumah lu jangan iri ya." ujar Revon.

Rezvan tertawa mendengar nya, "Ngapain gua iri, orang gua udah punya." kata Rezvan membuat Adel dan Bayu yang mendengar terkekeh pelan.

Aza yang mendengar ucapan tersebut juga menahan senyum dan tawanya, merasa senang sekaligus takut untuk menatap mereka semua.

"Mau nanya apa lagi? Kasian pacar Rezvan dari tadi diem ketakutan." Rezvan mengusap lengan Aza di dalam genggamannya.

Ini orang gatau malu banget, di depan orang tua aja berani gini. batin Aza menyumpah serapahi sikap Rezvan.

"Ya ampun, maafin Bunda sama Papih ya bikin kamu takut, kita cuma bercanda doang ko." seru Adel heboh mendekat ke arah Aza lalu menarik gadis itu kedalam pelukannya.

Aza yang mendapat perlakuan tersebut tertegun sejenak lalu membalas pelukan Adel tak kalah erat nya, seperti ibu dan anak.

Calon mertua sama menantu.

Rezvan yang melihat kejadian tersebut tersenyum senang lalu menatap Papinya yang cengengesan tidak jelas, "Heheh, maaf Papih cuma becanda." kata pria paruh baya itu menarik Rezvan memeluk sekilas.

Semua di dalan ruangan saling peluk satu sama lain membuat Revon menatap mereka bingung sekaligus kesal. Di ruangan ini ada dia loh, tapi ko berasa ga di anggap gitu ya.

"Ekhem, tenggorokan gua kering banget ya?" seru Revon membuat empat pasang mata itu menatap ke arahnya.

"Minum lah, ngapa malah curhat lu?" sewot Rezvan.

Adel tertawa melihat raut kesal dari Revon, "Dia cemburu itu, ga ada yang meluk." ucapnya tepat sasaran.

"Revon anak kalian loh kalo kalian lupa." ucap lelaki itu terdengar menahan tangis nya.

"Sumpah lu abang gua bukan sih? Ko lebay banget?"

"Bun, Rezvan tuh."

A Z ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang