[17]12 - DESEMBER - 2018

1K 200 23
                                    

📌Jangan lupa vote,comen,and follow nya📌

Fyi: bakal ada foto yang di selipin di beberapa bagian itu sebagai ilustrasi ya.

Happy reading 💙

-

Menyusuri lorong sekolah dengan enggan, Aza menundukkan kepalanya lesuh, hari ini hari yang sangat sangat melelahkan bagi dirinya, padahal tidak belajar sama sekali hanya duduk diam dan juga menonton latihan basket dengan secuil drama yang tidak sengaja dia buat.

Sekolah masih sangat ramai oleh murid yang berlalu lalang, ada yang sibuk membersihkan kelas, bergosip ria, bermain bola di lapangan, juga yang sibuk menjadi pesuruh di ruang guru, anak teladan biasanya.

"Kaki gua rasanya mau copot." gumam Aza menepuk nepuk lututnya sakit, apalagi bagian mata kakinya yang masih dalam masa pemulihan.

Mengeluarkan ponsel di saku bajunya, Aza membuka pesan dari bundanya bingung.

Bunda negara
|Za, bunda hari ini gabisa jemput kamu pulang.
|Kamu pulang sama calon mantu bunda aja ya.

Azalea Zabryan
Calon mantu bunda?|

Bunda negara
|Yang tadi pagi jemput kamu, bunda udah kasih tau dia tadi pagi.
|Dahh anak bunda, hati hati di jalan nya ya.
|Love you ❤️😘

Azalea Zabryan
too❤️|

Mendengus sebal mengerti maksud Bulan, Aza melangkah kan kakinya dengan mengehentak hentakan secara kasar, masa bodo dengan kakinya yang terasa nyeri juga ngilu sekarang.

"Pusing banget gua punya Bunda plus sohib yang sikapnya 11-12, sama sama nyebelin." gerutu Aza.

Sebenarnya, Aza merasa bingung apa yang Rezvan lakukan sampai bisa mengambil hati bundanya dalan waktu yang sangat singkat, mana pake nyebut mantu segala lagi, bikin kesel aja.

Menghentikan langkahnya, saat merasa ada tangan kekar yang menggenggam erat tangan kanan nya, membuat Aza mendongakkan kepala menatap sang pelaku.

Panjang umur ni anak. batin Aza mengehela nafas pasrah.

Tersenyum memamerkan deretan giginya, membuat satu gingsul itu tercetak jelas, Rezvan diam menatap Aza dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Abis nangis?" tebak Rezvan tepat sasaran.

Aza yang diberi pertanyaan seperti itu langsung mengusap wajahnya kasar, padahal dia sudah membasuh mukanya tadi agar kedua matanya tidak terlalu sembab, juga terlihat lebih segar, tapi ternyata tetap saja ketahuan.

Menggeleng kan kepalanya pelan, "Ga usah sok tau!" ketus Aza masih dengan posisi tangan kanan di genggam erat oleh Rezvan.

"Ikut gue." Rezvan menarik tangan Aza lembut, sedangkan Aza gadis itu hanya menurut, sudah lelah dia hari ini, dan malas berdebat lagi.

" Rezvan menarik tangan Aza lembut, sedangkan Aza gadis itu hanya menurut, sudah lelah dia hari ini, dan malas berdebat lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Z ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang