5 - GOMBAL

1.6K 236 36
                                    

Jangan lupa vote comen nya🔥

Happy reading 💙

*****

"Sepatunya sama kaya cewe tadi, atau jangan jangan--" gumam Rezvan bingung.

"ELU?!"

"ELU?!"

Teriak Rezvan juga perempuan yang tadi terjatuh di lantai secara bersamaan, Rezvan menatap perempuan tersebut tak percaya. Bisa bisa nya dia duduk tepat satu meja dengan nya juga duduk bersebelahan.

"Heh, cewe budeg! Ngapain lu duduk di sebelah gue sih?!" ketus Rezvan menatap tidak suka terhadap perempuan tersebut.

"Gua tu punya nama, Aza. bukan cewe budeg!" kesal Aza dengan menekan tepat pada nama nya sendiri.

Suasana kelas yang lumayan ramai karena masih banyak murid yang sibuk membenahkan meja mereka masing masing, terhenti saat mendengar suara ribut yang tak asing di indra pendengaran mereka.

Arsyan yang melihat perdebatan di hadapannya hanya diam menyaksikan tanpa ada niat memisahkan keduanya, sama seperti yang lainnya Vano, Danu, Bagas dan Cakra diam menonton dari balik kaca kelas. Karena tadi, mereka memutuskan kekantin lebih dulu tetapi terhenti karena mendengar suara ribut dari salah satu sahabat nya.

"Hmm bagus juga namanya, tapi sayang." ucap Rezvan menganggantungkan ucapan sembari merubah raut wajah seolah berfikir.

"Sayang?" tanya Aza mengerutkan dahinya merasa bingung

Menganggukkan kepalanya semangat, "Iyaa, kenapa sayang." kata Rezvan dengan mengedipkan sebelah matanya menggoda.

Seisi kelas juga teman teman yang sedari tadi memperhatikan Aza dan Rezvan dari luar seketika bersorak ramai, ada yang memuji Rezvan, berkata 'cie', juga dumelan kesal dari para fans Rezvan karena Aza mendapatkan gombalan secara langsung.

Aza yang sedang dalam mode lemot, hanya diam menatap Rezvan yang terkekeh dengan ucapan sendiri, juga menatap sekeliling nya dimana banyak murid yang berteriak histeris atau bersorak menggoda.

Lama meresapi kejadian barusan, Aza bergidik ngeri mengingat hal tersebut. Juga berlaga ingin muntah, ya meski terlabat sebenarnya.

"Basi!" ketus Aza pergi meninggalkan ruang kelas begitu saja.

"Tu cewe udah di gombalin, diem ngelamun kaya orang linglung, terus pergi gitu aja, fiks kesambet tu anak." kata Rezvan sembari menggelangkan kepalanya pelan melihat nya.

"Ca! curang lo ngambil star duluan! Ga asik ah." seru Danu dari arah jendela yang hanya dibalas kekehan oleh sang empu.

"Macem macem gua ceburin lu ke kali!"

*******

Aza terus berjalan menyursuri lorong kelas lantai satu. Entah dia akan pergi kemana sekarang, dia saja masih belum tau letak setiap bangunan yang berada di SMA Galaksi ini.

"Sial banget tu cowo, bisa bisanya dia ngegombalin gue, untung aja ni hati kebal ga kebawa arus perasaan." dumel Aza dengan nafas yang menggebu-gebu.

"Kenapa juga sih harus satu meja sama tu anak, kalo bukan karena Bu Ros yang nyuruh, dan kalo gua tau tu orang dari awal, ogah juga gua duduk disitu."

Menarik nafasnya secara perlahan, dan menghembuskannya secara kasar, Aza diam saat dia sudah berada tepat di pinggir lapangan, menatap sekeliling nya yang ramai oleh murid yang berlalu lalang, Aza memutuskan untuk duduk di kursi yang sudah disediakan.

A Z ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang