[16]CEMBURU

1K 213 17
                                    

Happy reading 💙✨

=

"Van, lu udah punya pacar?"

"Gu-"

"Gue pacarnya." potong seorang gadis dari arah belakang tribun sembari membawa satu botol air minum di genggamannya.

Semua murid yang mendengar terpaku ditempat apalagi Vano dkk, dan Manda dkk mereka mematung mendengar ucapan itu.

Aza, gadis itu berjalan mendekat ke arah Rezvan membuat sang empu bersorak gembira dalam hati.

Berdiri di depan lelaki itu dengan menghalangi matahari cerah yang menyorot wajah Rezvan, Aza menyodorkan botol minum yang dia pegang tadi sembari memamerkan senyum manis nya, sangat manis.

Rezvan yang melihat senyum itu buru buru merekam dalam ingatnya, jarang jarang kan seorang Aza tersenyum seperti itu, biasanya gadis itu hanya akan ketus, cuek, jutek, dan marah marah terhadap dirinya, tersenyum pun hanya senyum simpul.

"Gila, manis bat senyum nya neng Aza!" teriak Bagas dari arah samping, membuat Rezvan berdesis menatap tajam.

Pawang nya galak.

"Nih! Minum, pasti cape kan abis latihan." tutur Aza melirik Andin sekilas yang diam mematung menatap dirinya.

"Sumpah Za! Kenapa lu malah bilang pacar tu cowo rese sih, ah bego bego!" batin Aza menggerutu kesal.

Sungguh niatnya tadi hanya akan memberi sebotol minum kepada Rezvan dan pergi begitu saja, tapi tadi kenapa dia malah mengaku sebagai pacar lelaki itu, benar benar diluar dugaan.

"L-lo pacar, Rezvan?" tanya Andin masih tidak percaya.

Tersenyum sopan mengulurkan tangannya, "Kenalin, Azalea." ucap Aza memperkenalkan diri.

Andin yang masih dalam mode mencermati, menatap uluran tangan dihadapannya dan Rezvan bergantian, "Andin." ucapnya seraya membalas uluran tangan Aza.

Memberi kode kepada Vano yang duduk di sebelah Rezvan untuk pergi dari tempatnya, Aza tersenyum canggung saat dia benar benar duduk disebelah lelaki itu, padahal ini bukan pertama kalinya.

Dengan Aza duduk disebelah kanan nya, dan Andin duduk di sebelah kirinya, Rezvan hanya bisa menghela nafas dihadapan mereka tapi tidak dengan hatinya, udah loncat loncat coy.

"Cinta segitiga memang ribet ya."batin Rezvan menggelangkan kepalanya samar.

"Diminum airnya, aku bawain minum itu bukan buat di liatin doang." ucap Aza membuat Rezvan melongo ditempat.

"Tanggung kalo dramanya di stop sampe situ doang, kali kali bikin cowo rese itu baper gappa kan." batin Aza tersenyum licik.

Baru kali ini Rezvan mendengar Aza menggunakan kata aku-kamu bener bener keajaiban luar biasa, udah di anggap pacar terus bilang aku-kamu, rasanya ahh.

"Widihhh! Neng Aza udah buka kartu aja nih!" seru Danu heboh.

"Udah aku-kamu wan sekarang mah ya, meni gemesh ih." kata Vano tertawa meledeki.

"Ululuu, sok atuh di minum air nya jangan di liatin doang." Bagas ikut nimbrung.

"Kamu udah makan belum?" tanya Cakra entah pada siapa.

Arsyan yang tadi diam menatap teman temannya ikut tertawa, "Aku belum makan nih, mending kita makan sekarang aja yu, aku udah laper banget." saut Arsyan membuat tawa mereka semua pecah.

Aza yang diledeki hanya menunduk malu, yakali gamalu di ledekin di depan murid satu sekolah, bayangin aja tuh seberapa malunya.

Terkekeh pelan melihat tingkah laku Aza, sekarang Rezvan tau Aza malu karena wajah gadis itu sudah merah seperti kepiting rebus, apalagi teman temannya meledek secara blak blakan.

A Z ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang