37 - BULAN - BIMA

548 113 108
                                    

Makasih banyak buat kalian yang masih bertahan sampai sini🥺

Makasih banyak buat yang selalu support ❤️

-Happy reading-

*****

Hari demi hari berganti sudah sebulan lebih Aza melewati kesehariannya dengan penuh perjuangan. Setiap minggu nya gadis itu akan mengalami drop dan harus berurusan lebih sering dengan rumah sakit.

Daya tahan tubuh Aza yang terkadang lemah membuat gadis itu tidak bisa berbuat banyak seperti keseharian nya dulu.

"Bunda, Aza kapan sembuhnya sih?" tanya Aza terdengar parau.

Bulan tersenyum simpul, "Secepatnya! Kamu harus sabar ya sayang. Bunda yakin kamu bakal sembuh."

"Tapi Aza cape bun harus ke rumah sakit mulu. Disini tu bau obat, Aza ga suka ngehirupnya." adunya kesal.

"Namamya juga rumah sakit yakali wanginya permen."

Aza mendengus kasar mendengar nya, suka sekali bundanya ini mengalihkan pembicaraan. "Kita pulang sekarang?"

Bulam mengangguk seraya membereskan isi tas Aza, "Kita tunggu Mang Ucup dulu." jawabnya.

Aza mengehela nafas lega, untung saja dia tidak menginap lagi di rumah sakit yang amat sangat dia hindari. Sudah dua hari Aza beristirahat disini atas paksaan Bulan dan juga Rezvan.

Jika kalian bertanya dimana lelaki itu. Yang pasti, Rezvan masih terkurung disekolah dengan segala pelajaran yang membuat murid murid kewalahan.

Apalagi hari ini adalah mata pelajaran biologi dan fisika yang akan di gurui oleh guru killer di sekolah. Ah tidak lupa dengan mata pelajaran Bu Ros.

"Temen temen kamu tau kamu sakit apa?" tanya Bulan membuka suara.

"Aza belum berani bilang sama mereka. Aza takut." jawabnya lirih.

"Kenapa takut? Biasanya anak bunda itu pemberani." ucap Bulan menyemangati, "Kasih tau mereka, jangan buat bunda semakin khawatir sama kamu, Za." katanya lagi, Aza menunduk menahan tangisnya.

"Aza takut kalau mereka tau, mereka gabakal mau temenan sama Aza lagi bun. Kalau mereka ngejauh gimana?"

"Pikiran kamu ko kejauhan. Mereka gabakal mungkin ngejauhin kamu, Za. Yakin sama bunda." ujar Bulan kesal dengan pikirnan Aza yang selalu overthingking.

Aza mengangguk lemah, memeluk Bulan erat sedikit menyalurkan rasa sedih di dalam dirinya.

"Aza kangen ayah bun. Ayah udah lupa sama Aza ya?" ucap Aza Bulan tersentak kaget mendengarnya.

"Ayah ga mungkin lupa sama kamu sayang." jawab Bulan lirih.

Bulan tidak tahu harus bagaimana jika Aza mengatakan rindu kepada Ayah nya. Informasi terakhir yang dia dapat bahwa Bima sebagai Ayah Aza sudah menikah lagi dan pindah dari Bandung entah kemana.

Salah satu alasan kedua orang tua Aza berpisah karena Bima yang ternyata selingkuh di belakang Bulan selama enam bulan lebih.

A Z ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang