Happy reading
-
"REZVAN!! SEMANGAT!!!" teriak Aza sekencang mungkin memecah keheningan para penonton juga pemain di tengah lapangan.
Manda, Syifa dan Adel yang mendengar teriakkan tersebut menatap sang empu tidak percaya, sedangkan Aza gadis itu hanya diam menatap Rezvan yang juga terdiam menatap ke arah dirinya.
Merutuki dirinya sendiri, Aza mengeluarkan sumpah serapahnya di dalam hati, bisa bisanya dia berteriak sekencang itu di saat suasana menegangkan.
Meringis saat tersadar dari lamunannya, Aza mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru lapangan juga kelas yang ternyata sedang menatap dirinya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Pengen tenggelem aja gua rasanya." batin Aza meringis menahan malu.
"AYOO, SEMANGAT DANU!"
"ARSYAN POKUS MAINNYA, JANGAN JELELATAN!"
"VANOO I LOPE YOU!!"
Saling lirik satu sama lain, Aza, Manda dan Adel menatap Syifa terkekeh geli.
"BUCIN!!" kompak mereka bertiga, membuat sang empu tersenyum malu malu.
Teriakan itu membuat Aza menghembuskan nafas lega, setidaknya dia tidak begitu menanggung malu karena berteriak sendirian tadi.
Kembali ke tengah lapangan, Rezvan menyunggingkan senyum tipis menatap Aza dari kejauhan, terlihat gadis itu menahan malu dengan sesekali menundukan kepalanya atau berpura pura menatap ke arah lain.
"Pokus, udah di semangatin sama ayang nya tuh." celetuk Danu dari arah belakang.
Menatap Aza yang sedang curi pandang ke arah dirinya, Rezvan menaikan satu alisnya berkata tanpa suara, "Semangat, pacar." lirih nya tapi dapat di mengerti oleh Aza.
Aza diam, tidak mengeluarkan pergerakan sama sekali takut kejadian beberapa detik lalu terulang lagi, kan malu lagi jadinya.
Menyunggingkan senyum simpul andalannya, "Semangattt, sayang." balas Aza ikut berucap dengan lirih nya, sembari menahan tawanya sendiri karena merasa geli.
"Bener bener udah ga waras gua." ucap nya dalam hati.
Mengepalkan tangannya bersorak yes dalam diam, Rezvan kembali pokus menatap ring basket dia hadapannya membuat suasana kembali hening tapi tidak begitu hening seperti tadi.
"SIAP!!" seru wasit kembali memberi aba aba yang di jawab anggukan mantap.
Mendribble bola untuk kesekian kalinya, lalu mengangkat nya mengambil ancang-ancang Rezvan menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya secara perlahan, dan SHOT.
Bola itu meluncur dengan indahnya membuat ketegangan yang tadi tercipta buyar seketika dengan suara sorak sorai gembira dari para penonton, juga pemain di tengah lapang.
Meski tanding basket kali ini masih dalam latihan untuk beberapa hari kedepan, tapi mereka semua selalu menganggap semua itu sungguhan, di luar lapang mereka akan bercanda ria, tapi tidak saat sudah berada di dalam arena lapangan.
Rezvan kembali menatap ke arah Aza yang ternyata sedang tersenyum manis ke arah dirinya, bahkan gadis itu juga ikut bersorak dengan teman temannya, di tambah bibir mungil itu tercetak jelas tawa nya, membuat Rezvan ikut merasakan kebahagiaan.
"Gue suka tawa lo, dan sikap lo yang selalu spontan."
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z A
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM BACA CERITA NYA] Namanya Azalea Zabryan Pratama. Seorang gadis cantik yang memiliki sifat ketus, jutek, cuek. Namun, sifat itu hanya di persembahkan untuk seorang lelaki saja. Seorang lelaki yang selalu membuat moodnya menjadi buruk...