[13]MENJENGUK

1K 219 30
                                    

Jangan lupa vote and komen nya⭐

Happy reading 💙

*****

Sudah empat hari lama nya Aza tidak masuk sekolah dikarenakan sakit, dan sudah empat hari juga Rezvan uring uringan membuat teman teman nya merasa kewalahan dengan sikap Rezvan yang terkadang aneh.

Seperti sekarang, seperti orang kesurupan Rezvan melahap bakso dihadapannya dengan lapar, teman teman yang melihat nya hanya bisa geleng geleng kepala, sebab sudah mangkuk kedua yang dia habiskan.

"Ca, lu kenapa dah, serem gua liat nya." Danu bergidik ngeri melihat tingkah Rezvan sedari tadi.

"Kaya orang kesurupan tau Ca!" seru Cakra di setujui yang lain nya.

Rezvan hanya cuek, sudah kesekian kalinya dia mendengar ucapan seperti itu, entah dia juga tidak tau sebenarnya kenapa dia seperti ini.

"Haii, kita ikut gabung ya." Manda datang dengan Syifa dan Adel di sebelahnya sembari membawa makanan mereka masing masing.

Ke enam lelaki yang sedang duduk, menatap mereka bergantian lalu menganggukan kepala mempersilahkan.

"Haii, beb." Danu mengedipkan mata nya ke arah Adel yang di balas senyum manis.

Semua yang melihat hanya memutar bola matanya malas, 'Dasar playboy cap badak!'

"Lu duduk disini aja." tawar Vano yang sedari tadi memperhatikan Syifa karena gadis itu kebingungan untuk duduk.

Posisi duduk mereka saat ini, Manda di sebelah Arsyan, Syifa di sebelah Vano, dan Adel di sebelah Danu. Di antara mereka bertiga yang sudah berstatus sebagai pacar baru Danu dan Adel, sisa empat lagi mereka memang dekat, memiliki perasaan yang sama, namun masih belum di beri kepastian.

Cakra dan Bagas hanya acuh, meski kadang mereka berdua kesal karena hanya bisa melihat keuwuwan dihadapannya.

"Gimana kabar temen lo, Aza?" tanya Vano membuka percakapan.

Syifa menoleh, "Dia baik, katanya besok udah bisa masuk sekolah."

Rezvan yang mendengar ucapan tersebut menghentikan aktivitas nya, menatap Manda, Syifa dan Adel bergantian. "Kaki dia udah ga sakit?" tanya Rezvan tiba tiba membuat teman teman nya mengalihkan pandangan menatap dirinya.

"Gua kira lu ga denger kita ngobrol apa." celetuk Arsyan terkekeh pelan.

Rezvan mendengus kesal, dia diam sedari tadi bukan berarti dia tidak mendengar obrolan teman teman nya, hanya saja dia malas untuk bergabung.

"Kaki dia udah mendingan, udah bisa jalan juga cuma ya pelan pelan." jelas Manda sembari mengaduk makanan dihadapannya.

"Orang mabuk cinta yang ada di pikirannya cuma satu orang ya." Danu tertawa meledek yang mendapat tatapan tajam dari sang empu.

"Gua mencium bau bau orang yang lagi kangen deh." kata Bagas mengibaskan tangannya ke arah hidung.

Memejamkan matanya meresapi. "Nahh, aura nya makin memancar, makin jelas, makin ke cium bau nya." lanjut bagas tidak melihat situasi.

Semua menahana tawa melihat tingkah Bagas, saking meresapi nya dia tidak tahu bahwa bau yang dia cium berasal dari tangan Danu yang sudah di kekep oleh ketiaknya dan di sodorkan ke arah hidung Bagas.

"Tapi ko bau nya kecut ya, ga enak gitu." Bagas mengerutkan dahinya merasa aneh.

"Masa sih bau kecut, padahal ketek gua udah pake parfum banyak loh." celetuk Danu, teman teman yang lain tertawa mendengar nya.

A Z ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang