47-Live Report

801 54 77
                                    

Melihatnya dari jauh saja sudah membuat hati ini berdebar. Cinta memang semanis itu.

———

Love So Sweet
Tangan ku gemetar dan pusing
Aku butuh pesta, maukah kamu memberi ku cinta?
Kamu tampak seperti anak kecil bagiku
Saat aku melihatmu, itu manis, terlalu manis

20, 20dB Berbisik jadi ku hanya bisa mendengar diriku saja
Seperti daun menembus angin
20, 20dB, rahasiakan yang hanya diketahui oleh kalian berdua
Malam malam khusus malam

Hatiku berdebar, aku gemetar, Lubb-dupp Lubb-dupp
Suara hatiku seperti ketukan drum
Aku bisa mendengar suaranya, bahkan suaranya
Itu membuatku menggelitik
Sst

Lebih manis dari permen
Lebih manis dari coklat
Datang dan buat malam ini spesial
cinta cinta cinta cinta begitu manis

Now Playing| Love So Sweet—Cherry Bullet

———








"Dopi-Jia udah jadian, ya? Lo kapan?" tanya seseorang itu.

Tiara reflek tertawa, "apa sih, Kak Yuda?" katanya mengalihkan pembicaraan.

"Lo sih, nolak gue," kata Yuda bercanda. Tiara menanggapinya dengan santai, tahu betul maksud perkataan Yuda yang tidak serius.

"Udah ah, jangan dibahas, gue nggak enakan ini," balas Tiara sambil mendelik kecil, pura-pura merajuk.

Yuda menoyor gemas kening Tiara, "kalo nggak enakan, harusnya lo terima," ujarnya.

Tiara makin merengut, "ish tuh kan, selalu aja begitu, kan gue udah bilang alasannya apa," sergahnya sebal, meski tak sepenuhnya begitu, hanya mendramatisir keadaan karena Yuda mengajaknya bercanda.

"Iya iya, Tiaraaaaaa," ujar Yuda sambil tersenyum lebar, seakan puas menjahahili adik kelasnya ini. "Jawaban lo bikin gue memahami perasaan sendiri, dan penolakan lo sama sekali nggak buat gue sakit hati, bahkan gue belajar banyak hal, makasih ya," katanya dengan senyum tulus.

Mendengar itu, Tiara tak bisa menahan senyum, merasa senang karena tidak menyakiti siapapun dalam hal ini. Baik dirinya atau pun Yuda.

"Gue duluan ya, kalo ada apa-apa chat aja," pamit Yuda setelah sebelumnya mengusak rambut Tiara pelan, sengaja membuat cewek itu makin merengut.

Tiara mencibir, masih berdiri di dekat ruang jurnalistik, "dih ngarep!" balasnya sambil memeletkan lidah, sementara Yuda cuma tersenyum tipis.

Setelah kepergian Yuda, pikiran Tiara jadi terlempar ke kejadian beberapa minggu lalu.











MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang