42-Sticky Notes

669 53 105
                                    

Aku ingin semua berjalan seperti sedia kala, saat aku dan kamu masih berjalan beriringan, sedekat nadi dan sehangat matahari.

———

Setelah jam 12, hari berikutnyaApakah agak jauh?Ya tahan nafasmuSaat kamu melepaskan respiratorBisakah aku bertahan oh sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah jam 12, hari berikutnya
Apakah agak jauh?
Ya tahan nafasmu
Saat kamu melepaskan respirator
Bisakah aku bertahan oh sayang

Aku ingin bertanya langit itu
Apa artinya mencintaimu?
Kamu adalah satu-satunya di duniaku
Aku merasa seperti tersesat
Bagiku, apa-apaan ini

Mengapa mengapa mengapa
Kenapa aku tidak bisa tanpamu
Kenapa sih kenapa sih?
katakan saja padaku atau tidak
Kenapa kita tidak bisa?

Tidak bisakah kau tetap di sisiku
tetap bersamaku
Jika kamu lupa dan diam-diam menunggumu
Seperti takdir
Bisakah kita bertemu lagi
Bahkan jika aku melihat ke atas, jawab aku
Bahkan jika itu salah, jawab aku, jawab aku

Mengapa mengapa mengapa
Kenapa aku tidak bisa tanpamu
Kenapa sih kenapa sih?
katakan saja padaku atau tidak
Kenapa kita tidak bisa?

Now Playing | Wayo—Bang Yedam (Treasure)

———





Tiara meringis pelan memperhatikan wajah Yuda yang babak belur. Tangan kanannya memegang kapas yang sudah ditetesi alkohol, untuk membersihkan luka-luka yang ada di wajah pemuda itu.

"Sebenernya ini kenapa?" tanya Tiara heran.

Yuda menoleh, lalu menaikkan sebelah alis, "ini luka, Ra, kalo mau tau," jawabnya disertai kekehan pelan.

Mendengar candaan itu, Tiara malah jadi mengesah pelan, "serius, Kak, kenapa bisa sampe babak belur gini?" tekannya.

"Dikeroyok," jawab Yuda pelan.

"Dikeroyok siapa?" tanya Tiara lagi.

"Anak kampus depan," jawab Yuda jujur.

Tiara membelalakkan matanya ketika mendengar jawaban dari Yuda, "kenapa bisa?" tanyanya heboh.

"Bisalah, mereka punya tangan buat nonjok, kaki buat nendang, jadinya babak belur," jawab Yuda ringan tanpa beban, seolah apa yang terjadi kepadanya bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Berbeda dengan Tiara yang menanggapinya dengan serius. Bukan apa-apa, melihat wajah Yuda yang penuh luka seperti ini membuatnya merasa kasihan. Pasti lukanya sakit. Pasti Yuda tidak nyaman. Tiara dan rasa empatinya yang sangat besar.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang