Terkadang kita tidak menyadari, perlakuan sederhana berupa senyum tipis saja bisa membuat seseorang bahagia. Terkadang, mencintai seseorang memang selucu itu.
———
Now Playing| Super Special Girl—Produce X 101
———
Jam kosong di sore hari bagaikan diskon besar-besaran untuk murid Taruna Negara. Pasalnya, sekolah ini jarang sekali memberikan jam kosong dalam artian benar-benar tidak ada kegiatan seperti ini. Biasanya, meskipun free class, ada saja tugas yang diberikan, tidak membiarkan murid-muridnya merasa bebas.
Dan hari ini, kelas 11 IPA 1 yang berkesempatan mendapat diskon besar-besaran yang dinanti itu. Pak Ahsan guru agama yang mengajar di kelas mereka sedang tidak masuk dan untungnya tidak ada guru piket yang memberi tugas pengganti.l
Meski begitu, yang namanya kelas unggulan, tidak akan membiarkan waktunya dipakai untuk bersantai. Setiap detik adalah persaingan. Tahu kan bagaimana kerasnya anak-anak ambisius mengejar nilai, ya mirip-miriplah dengan kelas ini.
Kebanyakan dari mereka membaca buku pelajaran, mengulas-ulas materi yang sudah dipelajari atau akan dipelajari nantinya. Inilah rahasia kenapa anak kelas IPA 1 selalu punya nilai ujian di atas rata-rata. Bahkan, murid-murid Taruna Negara yakin, kalau peringkat terakhir di kelas ini akan jadi peringkat 1 bila berada di kelas yang lain.
Sebenernya, ada juga beberapa murid yang mengejar ketertinggalan pelajaran atau mengerjai tugas yang belum sempat dikumpul itupun karena sibuk eskul bukan karena alasan lain. Contohnya Juno, Mario dan Malvin yang sibuk mengerjakan tugas bahasa indonesia, karena beberapa kali absen saat pelajaran tersebut.
Ada juga yang sibuk mempersiapkan diri untuk lomba. Salah satunya, Esa yang duduk manis di kursinya, sedang fokus menonton video NSDC. Beberapa bulan lagi akan ada lomba debat bahasa inggris dan Esa yang juga jadi salah satu debatters tahun kemarin, jadi punya ambisi untuk kembali berpartisipasi.
"Ra, bawa buku catatan seni budaya, nggak? Mau pinjem," Sonya menghampiri meja Tiara, berniat meminjam catatan, soalnya beberapa hari lalu dia sakit, jadi ketinggalan materi. Tiara bergeming, masih menelungkupkan wajahnya, tidak juga merespon.
"Ra...," panggil Sonya. Bahkan Sonya menggoyang pelan bahu Tiara, karena gadis itu tak juga menyahut.
Tiara mengangkat kepalanya yang terasa berat, "ada... di loker," jawabnya pelan.
"Heh, lo kenapa? Sakit?" tanya Sonya histeris ketika melihat wajah pucat Tiara. Bahkan gadis berwajah bulat itu sudah banjir keringat di sekitar wajahnya.
Tiara tersenyum tipis, "cuma sakit perut, gue hari pertama," jawabnya pelan. "Ayo gue ambilin di loker, sekalian mau ke UKS," Tiara mencoba berdiri, meski harus menahan perutnya yang terasa kaku juga kepalanya yang pusing dan terasa berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESA
Teen Fiction"Jangan suka sama gue, Ra. Pergi, lupain gue."-Mahesa. "Sekali aja, gue mau jadi apa yang Esa harapkan. Gue mau jadi dunianya Esa."-Mutiara. ****** Tidak semua cinta bisa digenggam. Ada cinta yang hanya bisa dipendam dalam diam. Dan kisah ini akan m...