25-Feeling

534 58 23
                                    

"Nggak salah kan, kalo gue tetep mempertahankan perasaan gue, terlepas dia mau membalasnya atau nggak?" —Mutiara Wijaya

---

A night of walking with youWe’re fill up our empty silencesWith small conversationsYou are so brightMore than those starsYou are growing so clear

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A night of walking with you
We’re fill up our empty silences
With small conversations
You are so bright
More than those stars
You are growing so clear

Every night is like a fairy tale
Tonight is also a gift
Oh, I will, oh I will
Match my steps with yours

When the white starlight blooms, I’ll hold your hand
And endlessly fly
The hours of the night are drenched with the yellow moonlight
I’ll remember it for a long time

Alright look at the stars
They’re shining for you
Everything is so beautiful
Just like when you walked over to me
You’re shining so bright

When the white starlight blooms, I’ll hold your hand
And endlessly fly
The hours of the night are drenched with the yellow moonlight
I’ll remember it for a long time

Now Playing| Star Blossom—Doyoung Nct fr. Sejeong Gugudan

---





"Kak Esa, itu Kak Tiara bukan sih?" tanya April sambil menunjuk dua orang yang sedang makan asinan di salah satu stand kuliner tradisional.

Esa mengamati dengan teliti, dia tahu jelas siapa gadis di ujung sana, dari gestur tubuhnya saja dia tahu kalau itu Tiara. Tapi, yang membuat Esa penasaran adalah laki-laki yang bersama gadis itu.

Apa orang itu Sayuda?

"Loh itu bukannya Kak Sayuda, ya? Dulu anggota tim basket sekolah, kan?" tanya April, lebih tepatnya menduga-duga.

Esa mengangguk. Setelah diperhatikan, memang benar kalau laki-laki yang sekarang sedang bersama Tiara itu adalah Sayuda. Sepupu Juno yang juga lumayan dekat dengannya dan Malvin.

Jadi benar kalau Tiara mau membantu Yuda? Tapi kenapa harus di acara seperti ini? Kenapa cuma berdua? Kenapa juga harus Tiara?

Dan kenapa Esa harus memusingkan hal ini? Ada apa dengan dirinya?

April mengernyitkan kening, "Kak Esa kenapa?" tanyanya karena bingung melihat wajah datar Esa yang kelihatan tidak bersahabat.

Esa terlihat gelagapan, tersenyum tipis ke arah April, berusaha menguasai diri, "nggak papa kok, Pril," jawabnya singkat.

"Kak Esa cemburu?"

Pemuda jangkung itu membelalakkan matanya, "cemburu?" tanyanya pura-pura tidak tahu.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang