32-I'm Sorry

665 54 8
                                    

"Kenapa lo bersikap seegois ini, Sa? Lo bebas mencintai April, meski dia nggak balas perasaan lo. Tapi kenapa gue nggak bisa melakukan hal yang sama?"—Mutiara Wijaya.

———

Aku melewati musim yang berlalu ini Karena aku tahu suatu saat kau akan pergi menjauh Aku mendorongmu dengan lebih keras lagi Bahkan hatiku terasa begitu sakit seolah kan menggila 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melewati musim yang berlalu ini 
Karena aku tahu suatu saat kau akan pergi menjauh 
Aku mendorongmu dengan lebih keras lagi 
Bahkan hatiku terasa begitu sakit seolah kan menggila 

Apakah kau mendengarnya? Semua kisahku ini
Ketulusan terdalamku kepada dirimu
Setiap hari dalam kerinduanku, aku mencoba tuk memanggilmu,
Namun Hati yang tak bisa ku raih itu, sepertinya sekarang akupun mengetahuinya 

Di hari saat aku menangis tanpa alasan yang jelas
Aku kembali mencarimu lagi, seperti ini
Aku mohon ingatlah semua tentangku dan saat itu
Karna semakin aku menghapusnya, itu malah semakin jelas adanya
Aku tahu ini sungguh menyakitkan hati, namun aku harus merelakanmu
Aku mohon ingatlah aku, aku hanya mencintaimu seorang 

Now Playing| Remember Me—Gummy ost. Hotel Del Luna











Seseorang mendorong pintu toilet dengan paksa, terlihat buru-buru masuk ke dalam sana.

Gadis itu, Sonya, mulai menatap pantulan dirinya dalam cermin yang tampak berantakan. Tangannya bergetar memegang kertas yang bertuliskan 75 dengan tinta merah di kotak nilai. Melihat itu, tubuhnya bergetar hebat karena tangis yang tiba-tiba pecah.

Sonya menangis.

Tangisannya semakin menjadi. Sonya meremat kuat-kuat kertas ulangan kimia mingguan yang baru saja dibagikan Bu Rida, kertas bertuliskan 75 yang sangat mempermalukan dirinya.

Bukan cuma nilai kimianya yang menurun drastis, tapi nilai di beberapa mata pelajaran juga mengalami hal yang sama. Sonya tidak mengerti kenapa dia bisa sebodoh ini.

Masalah sialan itu membuatnya tidak fokus dan berakhir seperti ini.

Lutut Sonya melemas, memaksanya untuk terduduk di lantai toilet yang dingin.

"Aku nggak bisa bahagian mama ...," lirih Sonya sebelum pandangannya buram dan perlahan gelap.

———














Perpustakaan sedang sepi di jam istirahat kedua, biasanya tempat yang harusnya digunakan untuk membaca buku ini ramai didatangi murid-murid Taruna Negara karena kecepatan internet di wifi perpus lumayan kencang. Tapi, pengecualian untuk hari ini sepertinya.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang