17-Yuk Jalan

550 60 21
                                    

"Patah hati lo itu belum seberapa, gue bahkan ngerasain sesuatu yang lebih sakit. Jadi jangan pernah ngerasa kalo lo yang paling menderita." —Mutiara Wijaya

———

Sebenarnya, setiap kali aku melihatmuaku terus bersembunyi untuk beberapa alasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya, setiap kali aku melihatmu
aku terus bersembunyi untuk beberapa alasan

Aku pikir takdir mempermainkan kita
Seperti lelucon dan petak umpet

Antara kamu dan aku, antara kita
Perasaan ini menyebar seperti aroma

Itu membuat hatiku berdebar
Itu membuatku pusing
Apakah ini cinta?

Now Playing| Love Virus—Kihyun (Monsta X) ft. SeolA (WJSN) ost. What's Wrong with Secretary Kim

———

Tiara bersisihan dengan Esa saat akan ke kantin, beberapa kali gadis yang tak begitu tinggi itu melirik kecil ke arah Esa yang jauh tinggi di sampingnya.

Pemuda itu masih sedih, tidak seceria biasanya, dia jadi jarang tersenyum.

Tadi pun, Tiara sampai harus memaksa Esa agar ke kantin, karena cowok itu terus menolak dan ingin tetap di kelas, tidak peduli seberapa laparnya dia.

Perasaan sedih karena perubahan sikap Esa terus membuat Tiara ikut sedih juga. Sebisa mungkin dia menghibur Esa, walaupun tak dapat respon sama sekali.

Esa menolak untuk mengcover lagu bersamanya. Padahal biasanya, cowok itu sangat senang mengcover lagu.

Juga menolak kumpul bersama teman-temannya di kantin, meski sudah diiming-imingi traktiran oleh Juno.

"Sa, pulang sekolah jalan yuk," ajak Tiara memberanikan diri, meski dia terus melirik bagaimana ekspresi pemuda itu, takut Esa malah semakin badmood karena hal ini.

Esa menghela nafas pelan, "lo kan kerja di fotokopian depan kalo pulsek," katanya, yang sebenernya adalah penolakan terhadap ajakan Tiara.

"Gue udah nggak kerja semenjak dijambret waktu itu. Ibu ngelarang, Kenzo juga ngamuk-ngamuk pas gue mau kerja," balas Tiara, masih berusaha semaksimal mungkin, tidak perduli dengan harga dirinya karena terus memaksa.

"Makanya hati-hati," kata Esa mengingatkan.

Tiara mendesah kecewa, "jadinya mau apa nggak? Jangan ngalihin pembicaraan deh," katanya frustasi.

Mereka berhenti, Tiara serasa dikutuk jadi batu saat itu juga. Yang bisa dilakukan gadis itu cuma melongo sambil mengedip-ngedipkan matanya ketika berpapasan dengan April dan Dio di tangga.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang