41-Changed

752 54 35
                                    

Ternyata benar, kamu berusaha keras untuk pergi dengan berhenti peduli.

———

Aku ingin bernyanyi
Aku hanya ingin bernyanyi
Di depan banyak orang
Lalu terkadang hanya untukmu
Aku ingin bahagia
Aku hanya itu
Berapa harga lagu ini

Tanpa khawatir dicintai atau tidak.
Bahkan hari ini pun berlalu
Apa yang telah aku lakukan hari ini
Antara mimpiku dan kenyataan
Tampaknya telah membuka lebih banyak ruang

Di kamarku yang sempit
Aku menyanyikan lagu yang bukan milikku lagi
Bahkan jika aku memberi tahu orang-orang bahwa aku bahagia
Aku tahu betul bahwa itu tidak benar
Tidak lagi

Aku benci tidak terlihat.
Aku ingin bernyanyi
Aku hanya ingin bernyanyi
Di depan banyak orang
Lalu terkadang hanya untukmu
Aku ingin bahagia
Berapa harga lagu ini

Tanpa khawatir dicintai atau tidak.
Aku hanya ingin melakukannya
Aku hanya ingin bernyanyi
Aku hanya ingin melakukannya
Aku hanya ingin melakukannya.

Akankah semuanya baik - baik saja setelah waktu berlalu?
Akankah aku terlihat seperti tertawa saat mendengarkan lagu ini
Kamu mengatakan itu semua bodoh
Apakah aku akan hidup seperti yang aku inginkan
Aku seperti ini
Apakah itu akan berhenti?

Now Playing|I Just Wanna Sing—Lee Eunsang
———









Sudah dua hari, Juno memperhatikan Esa yang lebih sering menghabiskan waktunya di kelas atau perpustakaan, bahkan untuk ke kantin di jam istirahat pun Esa jarang.

Pemuda itu jadi semakin rajin belajar.

Juno jadi khawatir, sebab Esa kelihatan tak punya waktu istirahat yang cukup karena kesibukan pemuda itu dalam mempersiapkan diri untuk NSDC tingkat provinsi.

Yang Juno bingungkan, ada apa sebenarnya? Kenapa Esa jadi tiba-tiba seambisius ini? Juno tahu, tipikal anak IPA 1 memang rata-rata mempunyai ambisi yang sama, ingin selalu jadi yang terdepan dalam pelajaran, dia tidak memungkiri hal itu, karena dia pun adalah salah satunya. Tapi kenapa Esa harus memaksakan diri seperti ini?

Juno hanya takut sahabatnya itu terlalu memaksakan diri yang berujung pada kesehatannya. Seperti saat ini, Esa menolak untuk ke kantin, dengan alasan ingin mempersiapkan diri untuk ulangan biologi.

"Ayolah Sa, ke kantin dulu, lo bilang tadi pagi nggak sempet sarapan, kalo nggak makan siang juga, nggak bisa fokus nanti," paksa Juno.

Esa menggeleng kecil, tanpa mengalihkan pandangannya dari buku catatan biologi, "istirahat kedua, abis sholat gue makan," katanya datar.

Juno jadi berdecak sebal, "awas aja ya kalo lo nggak makan, males banget gue kalo lo tiba-tiba sakit," kesalnya sambil menendang meja Esa yang membuat pemuda itu menggeram kesal karena kegiatan belajarnya terganggu. "Lo kalo sakit manja banget, najis," lanjut Juno, lalu segera melangkahkan kaki menuju kantin, menyusul Malvin.

"Gue manjanya nggak sama lo ya, Sat!" maki Esa pada punggung Juno yang semakin menjauh.

Esa mencibir, lalu kembali melanjutkan kegiatannya memahami materi biologi yang akan diujikan nanti. Dalam hati dia berdoa, agar usahanya ini tidak sia-sia, berdoa agar nilainya bisa dapat grade sempurna.








MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang