40-Titik Balik

746 55 66
                                    

"Semuanya masih bias, perasaanku masih belum jelas. Tapi detik ini, rasanya, aku mulai mengharapkanmu." —Mahesa Adhari

---


Tidak seperti biasanyaKadang berhari-hariSeperi ingatanmuKau datang melalui celah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak seperti biasanya
Kadang berhari-hari
Seperi ingatanmu
Kau datang melalui celah

Lupakan sepanjang hari
Terkadang hari yang terbit
Seperti ingatan kita
Diam diam kamu tertarik

Jika kamu lupa
Ingatanmu memudar
Aku memikirkanmu lagi, kadang-kadang
Diam-diam kamu datang kepadaku

Jika kamu lupa
Memorimu jadi lebih jelas
Jadi kamu datang temui aku
Seperti hari terakhir di bulan februari

Di atas kertas putih
Namamu tiga huruf
Jika kamu menuliskannya sebagai orang asing
Hari ini diisi denganmu

Kamu bukan siapa-siapa
Hari yang tiba-tiba menjadi segalanya bagiku
Tiba-tiba datang ke pikiranku dan mengacaukannya
Kamu menghilang lagi tanpa jawaban

Jika kamu lupa
Di akhir musim ini
Aku menambahkan satu hari lagi untuk saat ini
Aku melihamu lupa

Di awal musim dingin dan di akhir musim dingin

Now Playing| February 29th—As One
---







Bersama Sonya, Tiara berjalan santai di koridor kelas 11, sambil sesekali membalas sapaan teman satu angkatannya. Semenjak hari ini, tidak ada lagi orang yang menatapnya sinis ataupun melakukan hal-hal aneh pada Tiara. Intinya, Tiara tidak lagi jadi korban perundungan, berkat sebuah artikel di blog sekolah yang menjelaskan tentang apa yang sebenernya terjadi, bahwa dirinya tak melakukan hal sejahat itu.

Tiara berterimakasih pada Jia dan Dopi yang mau membantu membersihkan namanya.

Perlahan semuanya membaik.

Meski begitu, Tiara juga meminta Jia untuk tidak menuliskan kalau Sonya yang melakukannya. Di blog sekolah, hanya tertulis kalau ternyata berita plagiarisme itu cuma kesalahpahaman saja, cerita Tiara memiliki sedikit kemiripan dengan cerita milik Sonya. Tiara sama sekali tidak berniat menjatuhkan orang lain, apalagi Sonya adalah sahabatnya.

"Lo terlalu baik, Ra. Banyak orang yang menganggap lo sebelah mata karena sikap baik lo ini," ujar Sonya di sela-sela perjalanan mereka menuju kelas, "kayak gue misalnya," lanjutnya lirih.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang