43-Launch Box

686 50 41
                                    

"Mana bisa pakai logika, kalau perasaan ini lebih mendominasi. Baiklah, kuakui, kali ini aku kalah."

———

Pintu sudah terbuka di dunia yang baru Kau ada di sana
Satu langkah lebih, dunia yang mempesona
Itu menyapaku

Aku ingin pergi padamu, ke dalam pelukanmu
Aku ingin tinggal di dunia yang ada kau
Aku berutang padamu, aku merindukanmu
Aku membutuhkanmu, aku mencintaimu
Selamanya dalam pelukanmu

Setiap hari baru
Itu membuat hatiku berdebar-debar
Kau, yang aku bayangkan dalam mimpiku, ada disini
Jadi bahkan gemetar ketakutanku membuatku tersenyum

Aku ingin pergi padamu, ke dalam pelukanmu
Aku ingin tinggal di dunia yang ada kau
Aku berutang padamu, aku merindukanmu
Aku membutuhkanmu, aku mencintaimu
Selamanya dalam pelukanmu

Aku masih tak tahu banyak hal
Tunjukkan padaku duniamu, hatimu

Datanglah padaku dan pegang tanganku
Aku akan mencintaimu, bahkan jika dunia ini berubah
Aku berutang padamu, aku merindukanmu
Aku membutuhkanmu, aku mencintaimu
Selamanya dalam pelukanmu

Now Playing|You are My World—Yoon Mirea ost. The Legend of Blue Sea

———












Pukul 17.03 WIB waktu itu. Sehabis latihan ekskul musik, Tiara terpaksa harus kembali ke perpustakaan karena tempat pensilnya tertinggal di meja, saat jam pelajaran bahasa indonesia tadi. Maka dari itu, Tiara memberanikan diri masuk ke perpustakaan yang sudah sepi tanpa penghuni, seorang diri.

Dengan agak berlari, gadis itu menuju meja dekat jendela, tempat duduknya saat pelajaran bahasa indonesia tadi. Untungnya, benda itu masih ada di sana, membuat Tiara menghela nafas lega. Bukan apa-apa, hanya saja, di dalam kotak pensil itu ada kartu pelajar dan kartu perpustakaan, yang kalau hilang, akan repot mengurusnya lagi.

Dengan senyuman lega, Tiara memasukkan kotak pensil berwarna hijau itu ke dalam tas. Tetapi, saat berniat pulang, matanya tidak sengaja melihat seseorang yang tertidur di pojok perpustakaan, dengan wajah kelelahan.

Tiara sangat mengenal siluet itu, dengan sekali lihat saja dia tahu kalau orang itu adalah Mahesa.

"Ngapain dia masih di sekolah jam segini? Bukannya latihan debat udah selesai sejam yang lalu?" tanya Tiara bingung, bercampur khawatir. Saat itu hari sudah sore, tapi Esa masih tertidur dengan nyenyak di sana, tentu saja Tiara khawatir. Mana mungkin dia pulang kalau Esa masih ada di sini.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang