9-Heartbreaking

726 72 57
                                    

Hati ini kembali patah, saat kenyataan bahwa kau mencitainya menamparku ribuan kali.

———

Now Playing| Moonlight Melody—Red Velvet

———




Akhir-akhir ini, Esa jadi banyak pikiran. Merasa aneh sama hidup yang dia lalui sekarang. Semuanya, perlahan-lahan jadi berbeda.

Juno bilang, Esa semakin hari semakin bucin. Kerjaannya melamun keluar jendela, cuma buat lihat April latihan paskib.

Abun bilang, semakin ke sini, Esa berubah, bukan seperti Esa biasanya, jadi kelihatan aneh.

Dopi juga bilang, Esa adalah manusia yang nggak peka, bukan cuma jarang bicara, Esa sekarang jadi lambat gerak, jadi selalu kalah start.

Malvin pun ikutan, mengingatkan Esa agar tidak terlalu jatuh hati, berjuang semampunya, jangan berlebihan, nanti sakit hati.

April adalah dunianya dan Esa akan aman kalau berada di dunianya.

Perkataan teman-temannya membuat Esa jadi berpikir keras. Ada apa? Mereka seperti tidak mendukung usahanya sama sekali.

Esa butuh dukungan, butuh bantuan, butuh semangat. Tapi teman-temannya seolah acuh, membiarkan saja apa yang dilakukannya, tanpa perduli sedikit pun.

Pemuda dengan kaos putih dan celana kain pendek yang terkesan santai itu memilih merebahkan tubuh jangkungnya ke kasur, lalu memejamkan mata.

Jadi teringat Tiara.

Selama ini, cuma Tiara yang sering membantunya. Seolah Tiara selalu menciptakan momen untuk Esa dan April agar bisa dalam satu frame, benar-benar membuat banyak kemajuan dalam hubungannya dengan April.

Tiara baik, teman yang menyenangkan. Jujur, gadis dengan rambut panjang agak kecoklatan itu membuatnya nyaman dalam berteman. Esa tidak pernah punya teman perempuan seakrab dan seasik Tiara.

Esa mengambil hape, mencari kontak seseorang, lalu mengirim pesan chat. Meski tidak tahu akan direspon atau tidak oleh gadis itu, Esa tetap mengirimnya.

Esa tahu, Tiara memang tipikal orang yang mudah menolong. Semua orang juga pasti mempunyai pemikiran yang sama tentang gadis yang tidak seberapa tinggi itu.

Tapi Tiara jarang membalas pesannya. Mengangkat teleponnya saja tidak pernah, selalu punya alasan untuk menolak panggilan. Tapi, dibalik itu, Tiara selalu ada membantunya, dengan senang hati, dengan senyum tulusnya. 

Esa : ra
Esa : mau nanya tugas

Selalu begitu. Alasan setiap mengirim chat pada Tiara yang paling ampuh adalah bertanya tentang tugas sekolah. Pasti ada balasan, meski lama dan tidak jarang baru dibalas tengah malam.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang