enambelas

849 42 0
                                    

Acha berdiri di belakang mereka dengan mencebikkan bibir kesal.

"chiko jahatt" ujatnya lirih. Sampai sampai semut tak dapat mendengarnya

Damn hatinya beribu makian terucap sudah

Baru kali ini seumur hidup chiko mengacanginya

Garis bawahi

Baru kali ini

Seumur hidup

Chiko

Mengacanginya

Demi orang lain yang baru bertemu lagi

Oke fiks mantap!

*

Acha memegang lututnya. Ia tengah duduk dengan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan yang bertopang pada lututnya

"huft" ia menyeka keringat yang menetes di dahinya

Ia melihat ke arah pergelangan tangannya. 1 jam sudah ia menjadi seperti gelandangan

Duduk dipinggiran taman dengan wajah kucelnya

"chiko mana sih...  lama banget gila aja 1 jam ga nyampe nyampe... emang dimana sih rumahnya, bogor? Jauh banget. Ga mungkinlah, yakali nyasar kesini." gerutunya pasalnya 1 jam yang lalu chiko mengantar pulang perempuan itu sebagai tanggung jawabnya,katanya

Acha mulai gelisah, jam di tangannya menunjukkan pukul 2 dengan awan hitam yang semakin menyatu

Para remaja dan pedagang yang ada di taman mulai meninggalkan taman

Rintikan hujan mulai turun, acha bingung pasalnya di taman itu tidak ada tempat teduh

Biasanya para pedagang membawa payung besar dari rumahnya untuk pelanggannya yang ingin makan di tempat agar tak terkena sinar matahari

Namun saat ini? Jangankan payung besar untuk meneduh dari hujan, Para pedagang saja sudah tak terlihat

Tak ada satupun orang disana kecuali dirinya

Matanya memerah, hujan yang awalnya hanya rintikan kini semakin deras mengguyur seluruh tubuh nya di sambut dengan guntur guntur yang menggelegar

Tubuhnya menggigil, air matanya luruh perlahan lahan yang sedari ia tahan

Chikonya jahat. Untuk pertama kalinya chikonya melupakannya

Guntur semakin menjad jadi. Ia mememluk tubuhnya sendiri mencoba memendam ketakutan dalam dirinya

Ia tertunduk di tengah taman Ia terduduk di tengah taman. dengan lumpur lumpur yang tertempel di celana dan hoddie yang di kenakanya

"ACHAAA" acha berdiri, lalu berlari memeluk orang yang memanggilnya tidak peduli baju orang itu akan basah, yang penting ia merasa aman saat ini

"aja takut...." gigilnya seraya menggeliatkan pelukanya

"ada gue, gausah takut, gue disini lo aman. Maaf telat" ujarnya seraya menepuk pelan pucuk kepala acha agar gadis itu merasa aman. agar gadis itu merasa dia tak sendirinya

ia paham bahwa gadis di pelukanya ini takut dan tidak suka dengan namanya hujan apalagi guntur guntur yang menggelegar.

"Chiko jahat hiks............." adu acha

mendengar kata kata dari bibir pucat pasti itu membuat dadanya bergetar merasakan amarah yang begitu dalam

tangannya mengepal dengan erat. betapa menyesalnya dia tak datang sedari tadi

"gapapa ada gue, pulang yuk" ajaknya acha mengangguk ia merasa lemas

Pandangannya seolah olah kabur, kepalanya seperti dipukul dengan besi yang begitu berat

Just BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang