delapanbelas

924 36 0
                                    

"Gue lagi? " Gilang menunjuk dirinya sendiri seraya mengangkat kedua alisnya

"ini gue yang makan. Lo makan punya gue" Chiko kembali memindahkan seluruh bawang yang di mangkuknya ke mangkuk bakso Acha yang merah dikarenakan 6 sendok sambal

Acha kembali memperhatikan Chiko dengan lesu. Lagi lagi. Ia melihat wajah kesal Chiko akibat bawangnya yang tak bisa di ajak kompromi

*

Suasana sekolah masih lumayan ramai. Padahal bel berbunyi sudah 15 menit yang lalu. Ntah itu di penuhi dengan siswa yang malas pulang, nongkrong, jam ekstrakurikuler ataupun hanya untuk mengincar wifi sekolah

"udah pada ngumpul semua kan? " tanya pemuda dengan bet XII di lengan seragam batik khas SMA Pancasila. Kulitnya yang putih semakin membuat naik kadar ketampanannya

"udah kak"

"oke sebelumnya. Karna kita belom sama sama kenal. Gimana kali perkenalan dulu" usul perempuan berkulit kuning langsat beserta rambut cepaknya

"gue Vando" ujar pemuda tadi. Sepertinya dia pemimpin pj dalam grup ini

"talita"

"tian"

"panji"

"bimo"

"rendy"

"gilang"

"aldo"

"acha"

"manda"

"gata"

"rena"

"nanda"

Semuanya memperkenalkan diri secara singkat. Hanya 1 hal yang membuat seorang Gilang bergidik ngeri. Yaitu Talita. Perempuan sangar di depannya itu memiliki aura mistis tersendiri dengan tatapan tajam yang mematikan. Jangan lupakab rambut cepak yang hanya sebatas telinga itu semakin menambah kesan mengerikan dalam dirinya

Yap. Dapat kalian tebak. Saat ini mereka tengah berkumpul di gazebo 3 pinggir lapangan out door SMA Pancasila. Pertemuan pertama berjalan lancar. Tak butuh waktu lama untuk mereka beradaptasi satu sama lain

"intinya kami hanya sekedar memberi info tentang camping. Masalah pensi kami lepas tangan. Karna memang itu berdasarkan ke kreatifan setiap kelompok. Kalo gitu kita undur diri. Bisa kalian buat bahas pensinya" Vando dan ke 3 teman seangkatannya meninggalkan kelompok tersebut

"gue usul. Gimana kalo drama musikal? Tentang beuty and the best?" usul Bimo

"gue jadi best. Acha jadi putri belle. Gimana? Setuju gak? Setuju gak? Setuju gak? Setuju dong masa nggak" lanjut Bimo yang mendapat sorakan dari seluruh anggota kelompoknya

"yeee. Itu mah mau lo" ujar Gilang

"iya dong. Kan enak "Bimo menaik turunkan alisnyaa

"apaan dah. Kagak kagak. Usul lain. Lo tau sendiri ini bentar lagi. Kaga mungkin nyukup buat latian" protes Panji

"mau kemana lo? " tanya Rendy yang melihat Chiko mengandeng tangan Acha. Sendangkan 1 tangan lainnya tengah menyampirkan tas pada bahunya

"balik. Udah kan?" santainya

"udah pala lo botak! Pensinya anying"ujar Gata gemas dengan tingkah Chiko

"gampang. Serahin ke gue. Kalian bebas tanggungan pensi" ujar Chiko yang di sambut sorak sorai di kelompoknya

"sip sip sip. Oke mantap. Gue sibuk. Bye" Finka berlalu dengan mengibaskan rambut se pantatnya

"songong banget lo" teriak Tian

Just BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang