tigapuluhdua

1K 49 0
                                    

Bimo melangkahkan kakinya menuju kelas XI IPA 2. Jangan lupakan segerombol siswa yang Ter cap nakal mengikuti setiap langkahnya

"Nih" Bimo melemparkan sebuah amplop kepada Rena yang menatap heran

"Apaan" tanya Rena

"Baca sendiri lah. Punya mata kan. Bisa baca kan. Yaudah" selepas mengatakan itu. Bimo dkk pergi dari kelas XI IPA 2 itu

Rena menganga melihat sikap Bimo yang tak seperti biasanya. Ia menepuk dahinya

"Oiya. Kan sekarang Masi belom ada Acha. Acha mana lagi. Tumben belum Dateng" bertepatan dengan selesainya gumaman Rena

Berlian dan Chiko memasuki kelas dengan beriringan

" Loh do. Acha mana?" Tanya Rena

"Loh. Emang belom Dateng?" Heran Chiko

"Lah. Kan biasanya berangkat bareng Lo bego" maki Rena. Rena menatap sinis ke arah berlian dengan wajah tak merasa berdosanya

"Iya gue tadi Uda mesenin taksi online kok. Tapi gue belum ngecek sih. Soalnya takut telat" Chiko mengeluarkan handphonenya

Achantik
Taksinya Uda nyampe kan Cha?
Gue mesenin tadi
Kok off?

"Acha off " ada nada sedikit khawatir di dalam perkataan Chiko

"Paling bentar lagi nyampe. Kamu tau kan. Tadi macetnya kayak apa. Dan Acha pake mobil taksi. Ya jelas mungkin kejebak macet" ujar berlian memberi asumsi

"Iya juga ya. Nanti kalo Dateng suru telpon gue ya ren" Chiko berbalik berjalan menuju kelasnya

Rena yang pura pura tak peduli dengan ucapan Chiko memfokuskan pandangannya pada layar handphonenya

"Rena" panggilan itu membuat Rena mengangkat wajahnya

"Apa" sinis Rena

"Kenapa kamu sinis banget sama aku? Aku ada salah kah?" Tanya berlian halus

Rena menggeleng

"Ga salah si sama diri Lo. Tapi sikap Lo yang kurang akhlak kayaknya" tajam Rena. Gadis itu kembali memfokuskan pandangannya kepada handphone yang di pegangnya

"Lah. Emang aku ngapain? Kayaknya aku biasa kayak kalian semua" heran berlian

"Ntah pelet apa yang Lo kasih ke Aldo sampe sampe Aldo keliatan udah mulai ga care sama acha. Lo kira itu bukan karna sikap Lo?" Rena berucap tanpa memandang wajah berlian yang duduk di kursi yang ada di depan bangkunya

"Aku kan sama Aldo cuman temen Rena. Lagi pula gaada tuh keinginan buat ngerebut Aldo dari Acha. Mereka cuma sahabat kan. Kenapa kamu seolah natap aku kayak orang yang ngehancurin hubungannya Acha sama Aldo" ucapan berlian membuat Rena mengepalkan tangannya erat

"Emang tadi gue bilang Lo perebut?! Nggak kan. Heh. Lo itu cuma orang baru yang hadir di antara hal yang udah damai tanpa ad-" bunyi bel membuat Rena mengatupkan mulutnya

Ia menghembuskan nafas kasar. Kemana Acha? Mengapa belum datang?

Rena manatap tangannya. Ada surat dari Bimo dan ia tak sempat membukanya tadi

"Loh. Acha sakit?" Gumamnya. Rena melemparkan surat itu pada Radit

Gadis itu menghiraukan tatapan tanya dari Radit . Ia membuka kontak telepon lalu menghubungi nomor Acha

Tertera memanggil. Bukan berdering. Berarti telfon Acha sedang tidak aktif. Ia lupa ucapan Chiko bahwa nomor Acha tidak aktif

Tapi mengapa Bimo? Apa hubungannya? Mengapa surat itu di berikan oleh Bimo? Mengapa bisa? Pemikiran pemikiran yang ada di otak Rena terhenti karna adanya pak Bambang yang memasuki kelas

Just BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang