Tubuh Acha tumbang kehilangan kesadaran
Seorang dokter muda yang lewat terkejut akibat seseorang yang tiba tiba tumbang di depannya
"Kamu baik baik saja?" Acha memegang kepalanya yang sakit. Sebuah ruangan? Di atas bangkar?
"Sepertinya. Bebanmu cukup berat" Acha menatap dokter muda di depannya. Cukup tampan
Acha membatin. Apakah sang dokter di depannya tidak memiliki pasien? Bisa bisanya dokter itu bersantai di sini
"Dokter ngapain di sini"
"Ini ruangan saya. Perhatikan" Acha memperlihatkan sekelilingnya
Benar. Ada meja dan kursi serta sofa .herannya. Mengapa bangkar ini ada di sini
"Setidaknya tolongin pasien yang lain" sewot Acha. Acha mendudukkan dirinya
"Apa peduli mu?"
"Hei. Dokter ini seorang dokter. Bisa bisanya acuh sama pasien. Bisa bisa ga terselamatkan gara gara dokter modelan kaya dokter" ujar Acha tak terima
"Ini rumah sakit keluarga saya. Suka suka saya" jawaban dokter itu membuat Acha naik pitam
"Gausah jadi dokter deh kalo gitu. Tidak berguna bagi Nusa bangsa dunia dan agama kalo ada dokter kaya dokter gini"
"Heiii. Berani beraninya kam-"
"Dek. Kamu ngapain bawa cewe sama bangkar disini!" Sentak seseorang yang baru saja memasuki ruangan dengan galak
"Ini dokter tadi kan! Ih kata katanya nyelekit. Sakit hati acah" Acha menunjuk dokter yang tadi tak sengaja ia tabrak
"Kamu liver?!" Sontak sang dokter muda mendekati Acha dengan panik
"Hah. Apa apaan sih pegang Acha. Mundur 3 langkah" ujar Acha mengambil bantal yang tadi ia gunakan saat pingsan
"Iya iya iya" dokter muda itu memundurkan langkahnya sebanyak 3 kali
Acha melompat dari bangkar. Membuat ke 2 dokter tersebut terkejut dan panik
"Kamu gila?!" Sentak sang dokter yang terlihat lebih dewasa dari pada dokter yang mengajaknya berdebat tadi
Acha mendekati dokter kejam tersebut. Dengan mata yang tajam. Acha tidak takut dengan dokter kejam di depannya
"Apa apaan kamu ngedeketin saya?!" Sang dokter berjalan mundur saat Acha mendekati dirinya
Sang adik terdiam menunggu apa yang akan gadis di depannya lakukan kepada kakaknya
"Dokter yang tadi kan?! Iya. Ini dokter yang tadi. Itu beneran?! Chiiko...chikoo.." Acha menutup mulutnya histeris. Tangisannya meledak
Ke 2 dokter tersebut terheran dengan tingkah ajaib di depannya
"Chiko..gagal ginjal" Acha berlari keluar ruangan dengan tangisannya
Langkahnya ntah menuju kemana. Saat ini ia ingin lari dari kenyataan. Ia yakin bahwa kini ia bermimpi
*
Mata indah itu kini terbuka. Setelah 2 bulan lamanya koma tak sadarkan diri
"Sayang?" Gadis di depannya dengan panik menekan tombol panggilan dokter
"Papa, mama ,Aldi" kata kata setelah 2 bulan terdiam itu keluar dari mulut Chiko
"Mereka ada di perjalanan. Gantian yang jaga. Mereka udah semaleman. Katanya cuma ganti baju terus kesini lagi"
"Acha" gadis di depannya menegang. Tak percaya Chiko menyebutkan kata kata itu setelah sekian lama koma
"Ngapain nyari dia. Kamu lupa dia yang mau bunuh aku? Dia aja ga peduli kamu ada di sini. 2 bulan aku Rena Gilang sama keluarga kamu yang nemenin kamu" ujar berlian
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Bestfriend
Teen FictionNatasya Crasandra Pricilla Gadis blasteran Amerika-Indonesia. Kerap di panggil acha, cewek yang manjanya naudubillah, gabisa diem, pecicilan, memiliki sahabat yang selalu kemana mana bersama, sama halnya perangko. Dimana ada Acha, disitu ada Chiko...