tigapuluhtiga

1.1K 43 0
                                    

Wanita paruh baya itu meraih handuk kecil yang mulai sedikit memanas dari dahi seorang gadis cantik yang terbaring di atas kasur milik sang putra

Ia mencelupkan handuk kecil itu ke baskom berisi air. Lalu memeras dan menaruh kambali di dahi gadis itu

Demamnya mulai menurun. Setidaknya tak se parah tadi malam

Wanita paruh baya ini shok saat melihat anaknya membopong gadis yang terkulai lemah di ke dua tangannya, tak lupa di ikuti para maid di rumahnya

Ia dengan panik menelfon dokter pribadi keluarganya. Kata dokter Randy. Gadis ini hanya shok

Sang putra terlihat sangat telaten merawat dan menjaganya tadi malam. Hingga tertidur dalam duduk dan memegang tangan gadis yang terbaring di kasurnya

Tadi pagi sempat Acha tersadar, namun setelah makan dan meminum obat. Gadis itu kembali tak sadarkan diri hingga sekarang

Nyonya besar xelion itu merawat gadis di depannya dengan penuh kasih sayang

Terlihat jelas bahwa gadis cantik di depannya bukan orang Indonesia asli

"Mph " Acha mengerjapkan matanya pelan. Kepalanya sedikit sakit

Air mata gadis itu menetes dengan sendirinya

Safira panik. Tiba tiba saja gadis di depannya menangis tanpa suara

"Hei. Acha kenapa cantik?" Safira mengelus lembut kepala Acha

Air mata Acha mengalir perlahan. Rasa sesak semalam masih teringat jelas di otaknya

Entah sejak kapan keluarganya mulai berantakan Acha tak tau. Yang Acha ketahui hanya mereka yang mulai sibuk dengan berkerja untuk membahagiakan dirinya

Tubuh Acha bergetar. Safira mendudukkan Acha lalu memeluk gadis itu perlahan

" Gapapa jangan takut. Ada Tante" setidaknya kata kata yang keluar dari mulut Safira membuat Acha sedikit tenang

Setelah ke adaan tenang. Safira melepaskan pelukannya perlahan

"Acha mau makan?" Tanya Safira. Wanita itu merawat Acha dengan tulus. Impiannya sedikit teratasi akibat adanya Acha

Dari dulu Safira menginginkan satu orang anak perempuan untuk adik Bimo. Namun hal yang tak di inginkan menimpa keluarga mereka

Setelah lahirnya Bimo. Safira kembali mengandung. Namun saat itu usia kandungannya masih sangat muda

Dan secara tiba tiba. Janin yang belum bernyawa itu luruh saat ia membuang air kecil di kamar mandi

Safira histeris kala itu. Mereka se keluarga panik dan membawa Safira ke dokter kandungan. Ternyata. Dinding rahim Safira sudah tak kuat lagi menempelkan janin di dalamnya

Hal itu menjadi duka bagi keluarga xelion bertahun tahun. Hingga akhirnya keadaan pun normal kembali. Safira telah menerima hal yang telah di takdirkan untuknya

Acha menggeleng lemah. Yang ia inginkan saat ini hanya bertemu dengan Chiko. Bahkan semalam Chiko tak mengunjunginya seperti perkataannya

"Tante tau hp Acha ada di mana?" Tanya Acha pelan

"Oh. Ini. Tadi Bimo nitip" Safira mengambil handphone Acha yang berada di atas nakas dekat ranjang milik Bimo

Acha menghidupkan handphonenya yang mati. Untung saja layar handphonenya tidak ada yang retak

Banyak panggilan tak terjawab dan bebepara pesan dari Rena
Beberapa pesan dari Chiko

Acha
Acha baik baik aja Rena

Just BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang