Acha menatap tak enak kepada para pembeli yang mampir di salah satu Gramedia yang dia datangi. Mereka semua seolah terusik dengan adanya segerombol genk Bimo
Namun, tak ada yang berani menegur mereka. Bagaimana tidak? Badan dan jumlah saja mereka kalah. Bahkan para penjaga toko pun tak berani hanya untuk menyuruh mereka diam. Para penjaga toko takut jika sewaktu waktu mereka melarang, segerombol siswa itu akan marah dan mengobrak abrik Gramedia
"Udah ah ayo pulang aja Bimoo" Acha menarik narik lengan Bimo yang bahkan badannya tak berpindah satu senti pun
"Lah katanya mau ke Gramed" Bimo menaikkan satu alisnya. Ia fokus mencari buku di bagian rak komik lalu membaca sinopsis dari cover belakang buku komik
Bimo lumayan suka dengan komik, namun tidak terlalu
"Bimo ga liat apa. Mereka semua natap ke temen temennya Bimo noh" Acha menunjuk ke tempat teman teman Bimo berada
Di pojok ruangan yang terdapat beberapa tempat duduk di Gramedia yang mereka kunjungi
"Lo ada masalah?" Tanya Bimo menatap Acha yang tengah sibuk membaca sinopsis novel yang ada di tangannya
"Nggak tuh. Emang kenapa?" Tanya Acha tanpa menoleh ke arah Bimo
"Gapapa sih. Kalo ada apa apa lo boleh telpon gue kok santai aja" ujar Bimo. Bimo terpesona dengan kecantikan gadis di depannya
Hidung mancung berkolaborasi dengan bulu mata yang lentik dan tak lupa bibir tipisnya yang merah alami
" aman aja" ujar Acha. Gadis itu meletakkan kemabali novel yang di pegangnya, lalu kembali mencari novel yang menurutnya bagus
"Bingung deh mau beli yang mana" Acha mulai mengambil satu satu novel yang menurutnya bagus
Ada 4 novel di tangannya. Ia membolak balik keempat novel itu
"Bagus yang mana?" Acha memperlihatkan cover novel yang di bawanya
" Bagus semua" ujar Bimo ngasal dengan tatapan usilnya
"Ihhh yang bener" Acha memajukan bibirnya
" Ya mana gue tau. Gue ga tau tentang novel Acha. Kalo lo suka udah ambil aja semua" ujar Bimo terkekeh pelan melihat wajah sebal Acha
"Ihh. Acha itu mau nabung buat kadonya Rena, jadi jangan terlalu napsu dulu" ujar Acha menahan gejolak ingin memborong semua novel yang ada di Gramedia yang mereka tempati
"Liat sini" Bimo menjulurkan tangannya
"Ni" Acha menyondorkan ke 4 novel yang ada di tangannya
"Bentar gue tanya dulu ke mbak kasirnya. Siapa tau seleranya bagus" Acha hanya mengangguk polos mendengar ucapan Bimo
Acha kembali menjelajahi rak novel yang berjejer di depannya. Bau buku yang khas membuat pikirannya sedikit lebih tenang
"yuk" Bimo menyeret lengan Acha pelan
" Loh kan belom. Mana novelnya?" Tanya Acha menagih
"Udah ayo kluar dulu. Noh anak anak udah pada ngerusuh" ujar Bimo agar Acha bergegas keluar dari Gramedia itu
"Woi. Balik" 2 kata yang terucap dari bibir Bimo seolah bunyi yang melegakan bagi pelanggan lain yang merasa terganggu dengan adanya se komplotan anak berpenampilan layaknya berandalan itu
"Yoe" Bimo keluar Gramedia dengan menggenggam tangan acha dan di ikuti oleh se gerombolan temannya
"Ih Bimo. Acha belom beli tau" ujar Acha cemberut
"Nih" Bimo menyondorkan tote bag kertas berwarna coklat kepada acha
"Apa?" Tanya Acha. Acha meraih Tote bag yang di sondorkan oleh Bimo
![](https://img.wattpad.com/cover/207359846-288-k100858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Bestfriend
Teen FictionNatasya Crasandra Pricilla Gadis blasteran Amerika-Indonesia. Kerap di panggil acha, cewek yang manjanya naudubillah, gabisa diem, pecicilan, memiliki sahabat yang selalu kemana mana bersama, sama halnya perangko. Dimana ada Acha, disitu ada Chiko...