Acha tersenyum begitu lebar melihat atraksi obor dari kelompok lain, sudah 10 menit acara api unggun berlangsung, dilanjutkan oleh pensi dari masing-masing kelompok
" gue kagak yakin Do, lo beneran udah nyiapin pensinya kan?" Tanya Gilang
" iya " jawab Chiko singkat
"Yakin?. Abis ini kelompok kita loh" ujar Panji
"aman aja" jawab Chiko
"kita sambut kelompok selanjutnya. Kelompok 5" setelah panitia pembawa acara mengucapkan itu, tepukan tangan bergemuruh
Chiko menggenggam tangan Acha menyampirkan jaketnya pada bahu Acha. Ia menggiring Acha ke tengah lingkaran para peserta camping, meminta gitar dan kursi kepada panitia
petikan gitar terdengar, harmoni harmoni dari petikan itu perlahan mulai menyatu menjadi alunan lagu
"Pernah kulihat lukisan cantik" suara Chiko mulai mengalun mengikuti petikan gitarnya
"Tujuh bidadari dari langit, Namun saat kulihat dirimu. Cantikmu mengalahkan semua" suara teriakan histeris penonton terdengar. Seorang Fansisco Aldous, yang bahkan berbicara hanya untuk keperluan saja kini menyanyikan sebuah lagu
"Pernah kubaca puisi raja" suara Acha mengalun lembut. Membuat seluruh penonton terpana, tak menyangka bahwa gadis yang terkenal dengan suara toa dan cemprengnya menghasilkan suara yang menyihir mereka
"Syairnya indah getarkan rasa. Namun saat namamu disebut. Ku tergetar jiwa penuh rasa"
"Tuhan yang berikan rasa cinta. Rasa kasih sayang" perpaduan suara mereka membuat seluruh penonton merinding dan baper, akibat dari suasana yang di ciptakan Chiko dan Acha
"Buat apalah susah cari kesana kesini. Sudah didepan mata kamulah takdirku" seketika semua hening menyaksikan 2 sejoli dengan penghayatan yang menghanyutkan, ikut terbawa pada suasana yang di ciptakan Chiko dan Acha
Bahkan Rena dan Gilang tak menyadari jika mereka ber2 tengah saling merangkul satu sama lain
"Tuhan ciptakan aku. Tuhan ciptakan kamu. Kita berdua diizinkan bersama dan bersatu. Selamanya" Chiko dan Acha sedari awal tetap sama sama tak melepas pandangan mereka. Mereka ber2 menyanyi dengan begitu serasi
"Kita berdua di izinkan bersama dan bersatu selamanya.."
Teriakan histeris serta tepuk tangan yang meriah menyambut berakhirnya penampilan itu. Rena dan Gilang yang saling merangkul, seakan sadar , mereka langsung melepas rangkulan masing masing
Chiko menggandeng Acha setelah memberikan gitar pada panitia, menghampiri kelompoknya berada
"Gila si anying. Baper abiezzz" histeris Panji
"Gila. Gila. Gila. Penampilan mereka keren banget. sampe semua peserta maupun panitia histeris coba. Beri tepuk tangan yang meriah sekali lagi untuk kelompok 5"
"Huaaa .hhuuuu PROK PROK PROK siuitt siuuit" perkataan MC membuat suasana riuh histeris
"Cha" Rena memegang pundak Acha
"Lo gapake kaset kan"
"Apasih Rena! suudon banget sama Acha" Acha memajukan bibirnya dengan wajah merenggut kesal
"Gila. Suara lo meskipun cempreng ternyata enak juga ya" ledek Gilang
"Ini Acha harus merasa tersanjung apa gimana nih" Acha menunjukkan wajah datarnta
"Meskipun gue gasuka yang nampilin lo gara gara pasangan sama Aldo ya. Tapi no debat. Lo berdua keren banget" ujar Bimo mengancungkan ke 2 ibu jarinya
Ternyata. Camping tak se menakutkan itu, tak semenyeramkan dan menyebalkan yang telah di bayangkan oleh Acha

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Bestfriend
Ficção AdolescenteNatasya Crasandra Pricilla Gadis blasteran Amerika-Indonesia. Kerap di panggil acha, cewek yang manjanya naudubillah, gabisa diem, pecicilan, memiliki sahabat yang selalu kemana mana bersama, sama halnya perangko. Dimana ada Acha, disitu ada Chiko...