lima

1.6K 73 1
                                    


Isakan sudah tak terdengar. Acha tertidur di dalam pelukan Chiko. Sudah tak heran Chiko dengan tingkah acha. Gadis itu sering tertidur di atas motor.Chiko membawa tangan Acha agar memeluknya. Dengan bermaksud agar Acha tidak jatuh

Ia mangklakson motornya di depan pagar depan rumahnya, seorang satpam membukakan gerbang dengan gelengan kepala. Sudah sering ia melihat hal seperti ini. Chiko membopong Acha ke dalam rumahnya

"OMAYGATTT ABANG. ABANG APAIN KAKAK AKU HAH! " suara menggelegar seorang cowok tak membuat Acha terusik sedikitpun. Sudah berapa kali sih dibilang. Acha itu kebo! Perlu garis bawahi!

"minggir woi" ujar Chiko. Pasalnya Aldi menghalangi langkahnya

"ABANG PELECEHAN YA?! WAH PARAH! MAMAAAA. ABANG JAHATIN KAKAK AKU MAA" suara Aldi kembali bergema

"apasih Allll. Ini rumah loh ya! Bukan hutan! Kamu mau mama usir ke hutan hah! " Sinta berjalan menghampiri ke 2 anaknya

"minggir pintar! Itu abang mu kasian tangannya" Sinta menoyor anak bungsunya itu

Chiko menghela nafas lega, akhirnya. Mamanya peka keadaannya. Seketika ia bersyukur memiliki mama seperti Sinta

Chiko membawa Acha menuju kamarnya. Membaringkan dengan perlahan. Menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya. Ia memperhatikan mata sahabatnya yang sembam

"ada ada aja dah kelakuan lu" gumam Chiko

**

Acha meregangkan tubuhnya, mendengar suara dari luar yang membuatnya terbangun . Melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Jarum jamnya menunjuk ke angka 6, sudah berapa lama ia tertidur? Ntah lah, ia tak peduli

"apasih di luar brisik banget" Acha yang merasa tidurnya terganggu memilih beranjak menuju asal suara

"Achaaa, yaammpun, kamu ini tidur apa pingsan sih, lama banget! Mau belajar jadi orang mati kamu? " Meta berkacak pinggang menatap anak gadisnya yang baru bangun dengan tetap menggunakan seragam sekolahnya

"mommy? Mommy ngapain disini?" Acha melihat ke arah mommy nya yang tengah duduk bersama dengan Sinta

"mau nyeret kucing betina mommy yang kabur dari tadi pagi" Meta menatap tajam kepada Acha

"Acha masih marah ya sama mommy" Acha mangalihkan pandangan saat Meta menatapnya

"Acha sayang, sini" Sinta memanggil Acha agar duduk dan menyelesaikan masalahnya

Acha mendekat lalu duduk di sofa singgle

"ma, Chiko mana? " tanya Acha pada Sinta

"Aldo tadi keluar sama temen temen basketnya" ujar Sinta

"ih, Acha ko ga di ajak, Acha kan pengen ikut" Acha menarik bibirnya kebawah

"katanya dia gamau ganggu tidurnya Acha, soalnya Acha tadi malem katanya maraton baca wattpad" Meta yang mendengar ucapan Sinta melemparkan pelototan tajamnya pada putrinya itu

"oh jadi Acha begadang iya? " Meta menatap acha tajam

Acha menggaruk kepalanya yang tidak gatal, habis sudah acara marah kepada keluarganya

"eh, nggak kok mom. Aduh,, ma Acha kebelet Acha pulang duluan yaa, dadahh " Acha menyalimi Sinta lalu berlari keluar dari rumah Chiko menuju rumahnya

"dasar anak itu" Meta menggelengkan kepala melihat tingkah putrinya

"ada ada aja" Sinta melihat kepergian acha dengan kepala yang ikut menggeleng

"oiya gimana Gentral, katanya Aldo Acha marah karna Gentral pergi lagi ya Met? " tanya Sinta

Just BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang