Acha dan ke 5 perempuan lainnya bertingkah seakan mereka tidak kenal. Manda yang menutup wajahnya menggunakan buku yang di buatnya untuk mencatat. Nanda yang pura pura membersihkan kaca matanya. Padahal kacamata itu tak kotor sedikitpun. Gata yang buru buru berbincang bincang dengan Rena. Acha yang menangkup wajah pada lipatan tangannya di meja. Sedangkan Finka yang mencoba menjelaskan dengan isyarat mata seolah mengatakan "BUKAN TEMEN GUE"
Chiko yang merasa dirinya paling waras meminta maaf atas kejadian yang baru saja terjadi. Hingga semuanya kembali lagi menjadi normal. Pembahasan berlanjut. Tanpa terasa matahari sudah hampir kehilangan semburatnya
"oke fiks. Beres semuanya kan? " tanya Panji
"yoi" ujar mereka serempak
"oiya Do. Pensi gimana? Aman?" tanya Rendy
"aman aja" ujar Chiko santai
"oke deal ya? Lo yang ngurus semua masalah pensi. Jangan sampe kita dapet hukuman gara gara gak nampilin pensi" ujar Tian mengingatkan
"santai" Chiko menaik turunkan alisnya seraya menatap Acha
Acha mengedipkan salah satu matanya dan mengancungkan ke 2 jempolnya
"yaudah. Gue sama Acha balik" Chiko mengagndeng tangan Acha. Bukan menggandeng. Menyeret lebih tepatnya.
Mereka ber dua meninggalkan cafe minimalis dengan tema kayu itu
*
Acha mondar mandir di dalam kamarnya
"MOMMY. KOPER ACHA YANG CANTIK JELITA INI MANA? " teriakan itu menggemma dari atas. Tepatnya kamar dengan tema pink soft bercampur putih
"DI ATAS LEMARI CHAA" Meta membalas teriakan putri satu satunya itu
"MOMMY. SWEETERNYA ACHA YANG RAJUT WARNA BATA ADA DI MANA? " teriakan Acha kembali menggelegar
"YA DI LEMARI KAMU LAH. MASA DI LEMARINYA BANG GEN?! " terjadilah aksi saling sahut menyahut dengan teriakan yang tak bisa di bilang kecil itu
"KAOS KAKINYA ACHA YANG ABU DIMANA? "
"KAOS KAKI KAMU YANG ABU KAN BANYAK"
"YANG ADA KUPING KELINCINYA MOMMYYY"
"MANA MOMMY TAU. BUKAN KAOS KAKI MOMMY JUGA" sewot Meta yang mulai jengah dengan putri satu satunya itu
Baru memasuki rumah bergaya eropa itu. Chiko sudah di sunggahi dengan teriakan teriakan membahana yang saling bersautan. Ia menuju salah satu asal suara yaitu dapur
"mommy? " Chiko menyaliki tangan wanita paruh baya yang tengah sibuk mengaduk masakan di panci yang terdapat di atas kompor
"eh Aldo. Acha ribut noh" adu Meta yang membuat Chiko terkekeh karenanya
"mommy masak apa? " tanya Chiko
"sayur sop sama perkedel kentang"
"ada yang bisa Aldo bantu? " ujar Chiko menawarkan dirinya
"oh ada ada" Meta mengecilkan api kompor lalu pandangannya fokus pada Chiko
"tolong ya. Kamu-"
"MOMMY. SEPATU KETS ACHA YANG ABU ITEM ADA DI MANA? " teriakan itu mulai bermunculan lagi
"YA DI RAK SEPATU KAMU LAH"
"GAADA MOMMY"
"COBA CARI YANG BENER"
"INI UDAH BENER CARINYAA"
"noh. Tolong noh. Sumpelin mulut bebek" Meta menunjuk kamar Acha di lantai atas

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Bestfriend
Teen FictionNatasya Crasandra Pricilla Gadis blasteran Amerika-Indonesia. Kerap di panggil acha, cewek yang manjanya naudubillah, gabisa diem, pecicilan, memiliki sahabat yang selalu kemana mana bersama, sama halnya perangko. Dimana ada Acha, disitu ada Chiko...