Tin
Suara klakson motor membuat Acha bergegas keluar rumah
Ia menatap heran pada pada sosok yang tak ia kenali di depannya
Sosok itu membuka helm full face nya
"Aldi?" Heran Acha
Acha berjalan keluar pagar rumahnya
"Ayo. Nanti telat. Abang ada urusan jadi Kak Acha sama Aldi dulu" Aldi menyondorkan helm pink yang biasa Acha gunakan jika berbonceng dengan Chiko
Acha mengangguk, ia menerima lalu memakai helm pink itu
Acha menaiki motor ninja hitam Aldi dengan bantuan pundak Aldi sebagai tumpuan
Jangan salah. Meskipun masih SMP. Dengan tubuh tegap dan tinggi Aldi. Ia telah menguasai mengendarakan motor yang bisa di bilang besar itu
" EMANG CHIKO KEMANA? " Tanya Acha mengeraskan suaranya karna angin yang berhembus kencang dan suara bising jalanan
"GATAU GA NGOMONG. ALDI CUMA DISURU NGANTER KAKAK"
"OHH"
"EMANG ABANG GA BILANG APA APA KE KAKAK?"
"NGGA"
"OOO"
Motor ninja itu berhenti di depan gerbang SMA Pancasila yang masih terbuka lebar
"Makasih ya di. Acha duluan" Aldi hanya mengangguk meraih helm yang di sondorkan Acha lalu melesat pergi menuju sekolahnya
Acha berjalan menuju kelasnya. Banyak siswa yang menyapanya. Karna bisa kalian tebak bahwa Acha ini adalah seorang siswi blasteran dan humble kepada semua orang apalagi kedekatannya dengan Chiko yang notabennya prince sekolah semakin membuatnya dikenal oleh warga sekolah
"Cha" Acha menghentikan langkahnya. Lalu menoleh ke belakang. Ia melihat Chiko yang berjalan beriringan dengan berlian?
Chiko berlari kecil menuju arah Acha di susul oleh berlian yang berjalan dengan gaya anggun seperti biasanya
"Kenapa?" Tanya acha saat Chiko dan berlian sudah ada di sampingnya
"Gapapa si" ucapan tidak jelas Chiko mengundang tatapan malas Acha
Mereka bertiga berjalan beriringan dengan Chiko di tengah
Jujur. Saat ini Acha sedang tidak amemiliki mood untuk bicara. Menyebalkan
"Kok diem?" Tanya Chiko yang heran Acha tak bersuara
Acha menanggapi hanya dengan berdehem. Chiko semakin tak mengerti
"Pagi pagi gabole cemberut buk. Masi pagi Uda bad mood" ujar Chiko bermaksud menyindir Acha
"Maennya nyindiran sekarang" cibir Acha
"Maennya bad mood an sekarang" ujar Chiko membalikkan kata kata Acha
"Serah Acha"
"Iya dah iya. Ngalah always gue mah. Nanti istirahat Jan kemana mana. Awas lo" ujar Chiko
"Acha ga mau ngantin" ujar Acha
"Pokoknya harus" paksa Chiko
"Gamau" bantah acha
"Ga mau Nerima alasan" ujar Chiko tak terbantah
"Ihh. Dasar kepala batu" ujar Acha
"Bodoamat" Chiko merangkul Acha yang tengah menekukkan wajahnya
"Jangan marah mulu. Cepet tua mampus lu" ujar Chiko yang membuat Acha memberikannya tatapan tajam
Mereka berhenti di depan kelas XI IPA 2 Chiko melepaskan rangkulannya. Menepuk pelan puncak kepala Acha
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Bestfriend
Ficção AdolescenteNatasya Crasandra Pricilla Gadis blasteran Amerika-Indonesia. Kerap di panggil acha, cewek yang manjanya naudubillah, gabisa diem, pecicilan, memiliki sahabat yang selalu kemana mana bersama, sama halnya perangko. Dimana ada Acha, disitu ada Chiko...