Acha mencoba berjalan dengan tenang. Meskipun ia sadar bahwa seseorang telah menatapnya dengan tajam dari bangkunya
"Awas Chiko. Acha mau duduk" Acha menunduk. Mata gadis itu bengkak. Semalaman ia tak hentinya menangis
"Kemana kemaren lo. Gue sakit Cha. Lo ga datang?!" Ujar Chiko dengan sedikit penekanan di setiap katanya
"Acha ada urusan" ujar Acha menunduk
"Kalo orang ngomong tatap matanya" Acha bergeming. Mereka ber 2 menjadi pusat perhatian di kelas XI IPA 2
Chiko menarik lengan Acha agar mengikutinya. Acha memberontak mencoba melepaskan cekalan tangan Chiko yang memerah akibat terlalu kencang
"Sakit Chiko" cicit Acha
Chiko membawa Acha ke taman belakang. Dimana taman ini sepi tak pernah ada orang. Chiko menghempaskan tangan Acha kasar. Acha memegang pergelangan tangannya yang memerah. Chiko yang melihat itu seakan tersadar. Pemuda itu merutuki dirinya sendiri
"Lo kemana? Gue sakit pun lo gaada Cha?! Bahkan tadi pagi gue ke rumah lo. Tapi apa yang gue dapet? Kosong?" Chiko meluapkan amarahnya pada Acha
Acha bergeming tak menjawab. Wajah gadis itu tertutupi oleh rambutnya
"Cha!" Chiko menangkup kepala Acha agar menatap wajahnya. Chiko terkejut saat melihat air mata Acha mengalir. Mata gadis itu membengkak. Wajahnya kacau
"Lo kenapa?" Chiko membuka wajah Acha yang tertutupi dengan rambut. Chiko panik
Acha menghempaskan tangan Chiko yang bertengger di wajahnya
"Chiko tanya Acha kemana?! Bukannya ada Berlian?! Buat apa Chiko nyari Acha?!" Gadis itu meluapkan emosinya dengan berteriak. Dada Acha kembang kempis mencoba mengontrol dirinya
"Lo ada masalah.? Ngomong!. Lo jadiin gue seolah orang terbrengsek anj*ng. Lo ga cerita apa apa masalah lo" sentak Chiko
Acha memaku di tempatnya. Tak bisa lagi ia menahan amarahnya yang bergejolak
"Chiko nanya Acha kemana waktu Chiko sakit?! Iya! Lalu KEMANA CHIKO WAKTU ACHA SAKIT?!KEMANA CHIKO WAKTU ACHA PINGSAN SENDIRI DI RUMAH?! KEMANA CHIKO WAKTU LISTRIK MATI?! KAMANA CHIKO WAKTU ACHA SENDIRI?! KEMANA CHIKO WAKTU ACHA DI TINGGAL DAN NGELIAT PERTENGKARAN HEBAT MOMMY SAMA PAPA YANG SAMPE BANTING BANTING BARANG?! CHIKO KEMANA?! ACHAAA SELALU NANYA CHIKO KEMANA WAKTU ITU! " Acha melepaskan seluruh hal yang ia tanyakan diam diam
Nafasnya memburu. Tak menyangka di depannya adalah orang yang selalu perhatian padanya dulu. Acha melihat tubuh Chiko yang menegang. Tubuh Acha meluruh ke tanah yang dihiasi rumput taman
Gadis itu menangkup wajahnya di kedua telapak tangannya. Acha menangis hebat. Chiko perlahan berjongkok. Menatap Acha yang sedang kacau saat ini. Chiko merengkuh gadis itu kedalam pelukannya
"Chiko kemanaa?" Acha menangis sesegukan dalam pelukan Chiko
Tubuh kecil yang ada dalam pelukan Chiko itu bergetar hebat
"Chaa. Maaf" ujar Chiko lirih
"Chiko selalu bilang maaf tapi selalu ngulangi lagi. Sampe sampe Acha capek denger maaf dari Chiko" gadis itu masih tetap menangis sesegukan
"Iya gue salah. Maaf. Chiko lo emang segoblok itu sekarang" perlahan isakan Acha mulai mereda
*
"Ih. Mukanya jelek" ledek Chiko pada Acha saat melihat Acha yang baru keluar dari kamar mandi khusus perempuan itu
"Ih. Chiko ini yang nganuu" Acha mencebikkan bibir kesal
"Iya iya maaf. Gue salah. Janji gaakan ulangi" ujar Chiko merangkul Acha. Sekarang mereka tengah berjalan di koridor menuju kantin
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Bestfriend
Teen FictionNatasya Crasandra Pricilla Gadis blasteran Amerika-Indonesia. Kerap di panggil acha, cewek yang manjanya naudubillah, gabisa diem, pecicilan, memiliki sahabat yang selalu kemana mana bersama, sama halnya perangko. Dimana ada Acha, disitu ada Chiko...