"Chiko Acha capek" Acha mengelap keringat yang menetes di dahinya dengan kaos biru yang tengah di kenakan ChikoIa membungkuk bertumpu pada lutunya, mengatur nafas nya yang terputus putus
"baru juga satu putaran Cha" ujar Chiko yang masih fres seperti tidak pernah melakukan lari keliling taman di komplek rumah mereka sebelumnya
"huft, tapi capek" Acha menyingkir dari totoar dan berjongkok di area taman yang beralaskan rumput hijau
Chiko berjalan menghampiri Acha
"jangan jongkok Cha" Acha meluruskan kakinya
"Acha laper" Acha menatap Chiko dengan tatapan melasnya
"no! Belom juga apa apa masa udah makan duluan, olahraga dulu yang bener, biar ga gampang pegal-pegal" ingat Chiko
"ayolah, Acha strong kok, gamungkin encok "Acha mengangkat ke 2 tangannya seraya menunjukkan otot yang tak ada isinya itu
"di sebelah sana itu ada bakso, ayo balapan siapa cepet nyampe sana, yang kalah traktir gimana? " Chiko menunjuk gerobak bakso yang berjarak 300 meter dari tempat Acha dan Chiko berada
"jauh banget si,panggil kek abangnya kesini" Acha bangkit menepuk pantatnya guna membersihkan debu yang menempel saat ia duduk tadi
"mau makan nga?" tanya Chiko yang melihat Acha sibuk dengan urusannya sendiri
"HUAAAAA" Acha berlari sekuat tenaga tanpa aba aba
"WOI. CURANG LO, BELOM JUGA MULAI" Chiko berlari mengejar Acha yang lumayan jauh di depannya
"GATAU ITU POKOKNYA YANG KALAH TRAKTIR" Acha semakin mempercepat lariannya
"YEYYY. YE YE YE YE. ACHA MENANGGG" abang tukang bakso menatap Acha heran
"mau beli bakso ya neng? " tanya abang bakso yang melihat Acha membungkuk memegang lututnya
"huft, bentar pak, Acha capek" Chiko sampai pada tempat Acha dan memiting kepala Acha pada ketiaknya
"aaaaa, Chiko lepasssss" Chiko mengacak rambut Acha yang kepalanya tetap ia piting
"suruh siapa curang heh, belom juga aba aba, maen lari lari aja" Chiko melepaskan pitingannya melihat Acha dengan wajah sebalnya lantaran rambutnya berantakan
"ya pokoknya Acha menag, Chiko traktir" acha memperbaiki rambutnya yang acak acakan
"iya sini duduk,mang bakso 2 teh tawar 2" ujar Chiko pada tukang bakso itu
"tehnya dingin mas? " tanya tukang bakso itu
"iya"
"ngak"
"lah gimana atuh" heran si tukang bakso lantaran jawaban ke 2nya berbeda
"si abangnya nanya gue napa lo yang jawab" sewot Chiko pada Acha yang mencebikkan bibir kesal
"ya bodo, pokoknya es nya kasi teh, eh, tehnnya kasi es" tuntut Acha
"gak! Baru aja lari lari gaboleh minum dingin dingin, gausah dengerin ni bocah satu bang, tehnya biasa aja, jangan anget jangan dingin sama air mineral 1" ujar Chiko pada abang bakso
"siap mas " abang itu pergi menuju gerobak untuk membuat pesanan Chiko
"ihhh Chiko ih" Acha mengacak rambutnya frustasi
"kek orgil lo" Chiko menatap Acha yang duduk di sampingnya dengan santai
"Chiko ih Acha sebel ya sama Chiko" acha melipat ke 2 tangannya di depan dada
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Bestfriend
Teen FictionNatasya Crasandra Pricilla Gadis blasteran Amerika-Indonesia. Kerap di panggil acha, cewek yang manjanya naudubillah, gabisa diem, pecicilan, memiliki sahabat yang selalu kemana mana bersama, sama halnya perangko. Dimana ada Acha, disitu ada Chiko...