"Lo gamau ke kantin lagi?" Tanya Rena kepada Acha yang tengah sibuk membaca cerita dalam aplikasi orange di ponselnya
"Males ah. Acha ga laper" ujar Acha. Berbohong. Ia belum sarapan lagi. Terlalu malas untuk pergi ke kantin
"Berlian" langkah kaki seseorang mendekati meja yang ada di depan Acha
Pemuda itu dulu yang menghampiri mejanya. Pemuda itu dulu yang mengelus rambutnya dengan penuh kasih sayang. Pemuda itu dulu yang. Ah sudahlah. Terlalu banyak kata dulu karena sekarang berbeda
"Lo ada masalah sama Chiko?" Tanya Rena tiba tiba
Acha menggeleng. Mengalihkan pandangan dari ke 2 sejoli yang tengah dimabuk cinta itu
"Kenapa kalian jauhan gini sih?" tatapan Rena menatapnya lalu menatap pemuda di meja depannya secara berulang ulang
"Apasih Rena alay" Acha terkekeh geli. Seseorang tiba tiba menghampiri Acha
" Gue pinjem dulu temen Lo"
"Eh dasar minyak! Awas aja kalo dia lecet pas lo kembaliin" Rena mengingatkan lelaki yang membawa Acha
Chiko menatap kepergian Acha bersama Bimo dengan tatapan yang sulit di artikan. Ternyata. Acha dan dirinya sekarang terlalu jauh melangkah. Langkah yang berbeda arah. Menjadi asing. Dan terasing. Dulu ia yang menggenggam tangan kecil milik Acha. Bahkan sekarang untuk menyapa gadis itu rasanya Chiko enggan
Mereka berdua memiliki jalan yang berbeda. Yang tadinya searah. Kini telah memilih belokan yang berbeda. Chiko mengembuskan nafas lelah. Pikirannya kembali fokus pada gadis di depannya yang kini tengah bercerita begitu antusiasnya
*
Seorang gadis satu satunya di antara banyaknya pemuda tertawa dengan lepas akibat lawakan dari salah satu mereka. Gadis itu duduk di samping pemimpin mereka yang kini tengah meletakkan tangan di bahunya
Kisah Chiko dan Acha sudah tak lagi menjadi pembicaraan hangat untuk siswa SMA Pancasila. Para siswa SMA Pancasila mendukung hubungan Chiko dengan Berlian. Meskipun mereka begitu baper kedekatan Chiko dan Acha. Dulu
"Udah ih. Jangan ketawa Mulu" Bimo menarik hidung mancung Acha
"Ih. Sewot amat" ujar Acha tak terima. Gadis itu mengelus hidungnya akibat tarikan Bimo yang sebenarnya tak sakit
"Pepet tross" ejek teman teman Bimo akibat aksi mereka berdua
"Nyari gih sana. Iri aja kerjaan Lo" ujar Bimo santai
"Bangke lu" Dendy melempar kacang yang di pegangnya
"Acha mau ke Rena dulu" ujar Acha yang mendapat anggukan dari Bimo
Acha berdiri namun Bimo juga berdiri mengikuti
"Ngapain ikut?" Heran Acha
" Emang ga bole?" ucapan Bimo membuat Acha memutar bola mata malas
Acha melangkahkan kaki menuju kelasnya, diikuti oleh Bimo yang ada di sampingnya. Mereka sembari membicarakan persiapan perlombaan nantinya
Acha menduduki kursi kosong di sebelah Rena. Di ikuti Bimo yang duduk di samping Acha
"Cha. Pokoknya lo wajib datang. Awas aja beso ga datang. Gue santet lo" ujar Rena tiba tiba yang mendatangkan kekehan Acha
"Iya ih. Tenang lah. Masa Acha ga datang. Tapi Acha datang sendiri gapapa kan?"
"Loh. Kok sendiri? Kan sama Al-Oh iya gapapa kok gapapa" ucapan Rena terpotong akibat tatapan tajam seseorang di depannya
"Loh. Acha ga sendiri kok. Lo kan sama gue. Lupa?" ucapan Bimo membuat Acha menatap cowok itu heran

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Bestfriend
Teen FictionNatasya Crasandra Pricilla Gadis blasteran Amerika-Indonesia. Kerap di panggil acha, cewek yang manjanya naudubillah, gabisa diem, pecicilan, memiliki sahabat yang selalu kemana mana bersama, sama halnya perangko. Dimana ada Acha, disitu ada Chiko...