"mau kemana dulu?" Tanya Chiko saat di atas motor ninja hitam bercampur hijau kesayangannya
"Terserah" jawab Acha mengangkat kedua pundaknya acuh
"Lo masih marah?" Cowok itu memberikan helm pink milik Acha. Acha meraih lalu memakainya
"Gak. Buat apa juga kan Acha marah" jawab Acha. Chiko menyondorkan tangannya sebagai tumpuan acha
"Mau langsung pulang?" Tanya Chiko lembut. Lelaki itu mengstater motornya
"Terserah kan Acha bilang" ujar Acha. Cewek itu enggan untuk memeluk Chiko seperti biasanya
"Tu kan Lo marah. Ya maap atuh. Gue kan lupa. Beneran suer ga boong" Chiko menghadapkan badan menunjukkan jarinya yang berbentuk piece
"Iya udah ah. Kapan nyampenya ini"Acha memukul punggung cowok itu lalu membalikkan badan Chiko secara paksa
Saat di perjalanan. Tak ada satu pun di antara mereka yang memulai percakapan. Acha terlalu malas membuka mulutnya untuk saat ini
"Pegangan bego. Lo jatuh gue yang di bunuh sama mommy" Chiko mengambil tangan acha menggunakan tangan kirinya
"Gamau ih. Najis chikoo" tangan acha memberontak
"Najis najis. Tau apa Lo tengang najis bocil" Chiko semakin mengeratkan tangan acha agar melingkar di perutnya
"Ihhhhh"
"Aghhh"
Chiko memekik akibat tangan acha yang tiba tiba berubah menjadi capitan crabb. Namun tetap saja Chiko tak melepaskan tangan itu
"Sakit?"tanya Acha khawatir candaannya berlebihan
" Kaga" ucapan Chiko membuat Acha menunjukkan ekspresi flatnya
Acha membenturkan pelan helm yang di pakainya dengan helm belakang milik Chiko
"Kuping gue tai. Rasanya kek ada guanya" Chiko meremas pelan tangan acha yang masih berada di perutnya
"Mana ada helm punya gua. Ngapain berhenti disini. Katanya mau langsung pulang" protes Acha saat Chiko memberhentikan ninja hitam bercampur hijau miliknya di depan kedai es krim yang sepertinya baru di buka itu
Terlihat dari bangunan bangunannya yang bertema kekinian. Dan terlihat aesthetic tentunya
"Turun" ujar Chiko pada Acha yang mendumel tak jelas
"Gimana mau turun kalo tangan acha Chiko pegang ih dari tadiii" ingin rasanya Acha membuang Chiko ke dalam Palung Mariana
"Santuy mbak. Haha" Chiko melepaskan cekalan tangannya pada tangan acha. Dengan sigap. Acha melompat turun dari ninja hitam bercampur hijau milik Chiko
Melepas helm pinknya lalu memberikannya pada Chiko. Chiko meraih helm yang Acha sondorkan padanya, ia menaruhnya di spion motornya
Chiko bergegas turun, membuka helm full face nya lalu meletakkan di spion yang belum terisi dengan helm, lalu ia mengapit kepala Acha pada ketiaknya
"Kebiasaan ih. Gue bilang. Jangan sering lompat kalo gue belom siap. Untung gue kuat. Kalo ngga kan jatoh" omel Chiko seraya mengacak kasar rambut acha yang berada di ketiaknya
"Ihhh. Lepass ga" tangan acha memberontak memukul kepala Chiko
" Gaberasa. Lo mah kurus. Kurang gizi. Mangkanya makan yang banyak" ejek Chiko. Ia melangkahkan kakinya menuju sebuah kedai yang asing di mata Acha
Jangan lupakan tangan acha yang langsung di genggam dengan erat oleh Chiko
"Ihh. Kurang ajar banget. Acha ini body goals ya. Matanya Chiko aja yang gaperna periksa tuh" Acha memanyunkan bibirnya kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Bestfriend
Teen FictionNatasya Crasandra Pricilla Gadis blasteran Amerika-Indonesia. Kerap di panggil acha, cewek yang manjanya naudubillah, gabisa diem, pecicilan, memiliki sahabat yang selalu kemana mana bersama, sama halnya perangko. Dimana ada Acha, disitu ada Chiko...