"Acha?!" Acha tersenyum kaku. Menghampiri kursi disebelah pemuda itu
Mereka ber 2 sama sama terkejut. Tak menyangka bertemu pada perlomba yang sama. Pembinaan di mulai. Pemuda di samping Acha menganga saat tau skil Acha dalam berdebat
Tak dapat di ragukan lagi. Bahkan guru pembina perempuan yang membina Acha seolah tersenyum ke arah 2 guru pembina lain yang menatap Acha takjub. Acha menutup argumennya dengan tegas. Gadis itu duduk setelah selesai memaparkan argument fakta dan kondisi saat ini yang terjadi
"Lo. Sumpah? Kenapa gue baru tau?" pemuda di samping Acha memandang takjub ke arahnya
"Apasi Bimo lebay" Acha terkekeh melihat tingkah Bimo yang berlebihan menurutnya
Bimo yang selama ini selalu menjadi perwakilan sekolah dalam ajang lomba debat bahasa Inggris sangat terkejut dengan rekan seperlombaannya ini. Kemampuan Acha sungguh membuatnya tercengang
"Kami sangat bangga kepada kalian ber3 karna baru 1 hari saja kalian sudah menunjukkan skil dan keterampilan yang luar bisa. Sekian dari kami, kurang lebihnya mohon maaf. I hope we will win this competition " pembina yang bernama Mr.Cholas menutup pertemuan
"Bareng?" Tanya Bimo menawarkan. Acha menggeleng menolak
Saat Bimo hendak protes. Ponsel di sakunya bergetar
"Iya bun?"
"....."
"Iya lupa bilang. Maaf"
"....."
"Iya iya Bimo pulang sekarang"
"......"
"Iya bun iya"
"......"
"love you to"
Bimo meletakkan kembali kedalam saku celana saat ia telah memutus panggilan
"Cha. Sorry banget. Gue buru buru. Papa ada acara. Gue wajib ikut nih" Bimo berjalan mundur menghadap Acha
"Iya sana ih. Dibilang juga" Bimo mengacak acak rambut Acha
"Gue duluan" Bimo membalikkan badannya. Berlari kecil menuju parkiran
Acha berjalan santai di koridor sekolah. Masih saja ada siswa yang ntah itu nongkrong ataupun tengah melakukan kegiatan ekstrakulikuler
Acha melewati lapangan basket utama. Terdengar sorak sorai yang begitu heboh. Acha tak peduli. Gadis itu terus saja berjalan tanpa memperdulikan apa yang sedang terjadi
"Cha" sentuhan di pundaknya membuatnya tersentak
Acha menoleh ke arah samping. Menemukan Chiko yang tengah berjalan beriringan dengannya
"Lo belom pulang? Dari tadi?" Tanya Chiko dengan nada panik
"Hm" Acha mengendikkan bahunya acuh
"Artinya lo belom makan?" Tanya Chiko. Mereka berjalan beriringan melintasi pinggir lapangan
"Belom. Ga sempet" ujar Acha
"Lah. Ngapain aja sampe gasempet segala" Chiko menarik pelan tangan Acha agar berhenti berjalan
"Acha mau pulang" dumel Acha
"Chiko menarik lengan Acha agar mengikutinya. Mereka berjalan berlawanan dengan jalan menuju luar sekolah
"Coach. Saya pulang duluan" Chiko pamit kepada pak Bagus. Pelatih basket di SMA Pancasila
"Curang lo. Mentang mentang kapten basket enak nylonong" teriak seorang pemain basket dari tengah lapangan yang mencoba memfokuskan matanya pada ring agar dapat dimasuki bola dengan sempurna dengan nada bercanda
![](https://img.wattpad.com/cover/207359846-288-k100858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Bestfriend
Teen FictionNatasya Crasandra Pricilla Gadis blasteran Amerika-Indonesia. Kerap di panggil acha, cewek yang manjanya naudubillah, gabisa diem, pecicilan, memiliki sahabat yang selalu kemana mana bersama, sama halnya perangko. Dimana ada Acha, disitu ada Chiko...