"Aldo, Acha, Acha mana? " tanya Rena dengan bahu yang bergetar, awalnya ia santai, karna jika Acha marah tempat yang selalu ia kunjungi adalah rooftof tapi sekarang?
"CHAAA" Chiko berteriak, ia panik, seluruh urat di lehernya mencetak dengan jelas, ia marah, pada dirinya sendiri
Achanya hilang, bagaimana bisa ia santai?
"Acha mana? " tanya Gilang yang baru sampai dengan nafas ngos ngossan
Chiko berlari menuruni tangga mencoba mencari Acha di perpustakaan
"coba lo cari di toilet cewek, gue ke uks" ujar Gilang yang tak kalah paniknya, meskipun Acha menyebalkan dan manja, namun Gilang merasa harus menjaganya, karna ia gadis yang sangat sangat polos
Mereka semua berpencar, mencari ke segala penjuru sekolah
"gimana ketemu? " tanya Rena
"achaaa maafin guee" lirih Chiko
"udah, kita fokus cari Acha sekarang" ujar Gilang
Bruk
"apa apaan kalian ini" Gilang berjongkok membereskan buku yang tadi di bawa oleh pak Bambang
"maaf pak" ujar Gilang memberikan buku yang langsung di terima oleh pak Bambang
"ini kan jam pelajaran, ngapain kalian masi di luar kelas"
Tanpa menghiraukan pak Bambang, Chiko bergegas pergi mencari dimana Acha berada. Saat ia berjalan ke arah taman belakang, ia mendengar suara yang tak asing berasal dari gudang
"Acha takut, disini gelap banget" isakan kecil terdengar diantara suaranya yang bergetar
Chiko mendekati pintu gudang tanpa aba aba mendobraknya, namun ia tak cukup kuat, ia mencoba lagi, sampai dobrakan ke 3 ia berhasil membuka pintu gudang. Tak peduli bahunya yang akan memar setelah ini
Acha meringkuk di pojok ruangan dengan rambutnya yang acak acakan
"Cha, tenang ada gue" Chiko memeluk Acha namun Acha memberontak
"pergi, jangan sakiti Acha. PERGI" Acha memejamkan matanya erat mencoba melepaskan diri dari Chiko
"Cha ini gue Chiko" ujar Chiko membisikkan tepat di telinga acha
"PERGIIII, CHIKOOO ACHA TAKUTT " Acha memberontak sekuat tenaga namun bagaimana pun tenaganya tak lebih besar dari Chiko
"gue Chiko hei, buka mata lo" Chiko menangkupkan kedua pipi Acha, melihat wajah berantakan Acha ia merasa bersalah
Acha menggeleng tetap memejamkan matanya erat, ia tetap memberontak
"pergiii. Acha takut" tenaga gadis itu habis, Chiko kembali memeluk Acha
"Achanya Chiko, Chikonya Acha ada disini, tenang ya" ucapan halus Chiko seolah sihir bagi Acha, ia perlahan menurunkan tangannya yang sedari tadi mencoba mendorong Chiko
"Chii Chiko" ujar Acha lirih, perlahan membuka matanya, namun sebelun matanya terbuka sempurna, ia merasa semuanya gelap
Chiko panik dengan keringat di seluruh tubuhnya. Ia berlari membopong Acha bridal style menuju uks
"Chaaa, bangunn" Chiko duduk di kursi dekat bangkar uks yang di tempati Acha, tangannya menggenggam tangan Acha seolah balon helium yang akan terbang jika tak dipegang dengan erat
"Do, gue sama Rena ke kantin beliin kalian makanan ya" ijin Gilang, tanpa mendapat respon dari Chiko, ia menarik tangan Rena
"maafin gue Acha" ujar Chiko lirih
![](https://img.wattpad.com/cover/207359846-288-k100858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Bestfriend
Teen FictionNatasya Crasandra Pricilla Gadis blasteran Amerika-Indonesia. Kerap di panggil acha, cewek yang manjanya naudubillah, gabisa diem, pecicilan, memiliki sahabat yang selalu kemana mana bersama, sama halnya perangko. Dimana ada Acha, disitu ada Chiko...