"nyoh. Suratnya robot" firman, lelaki asal Malang berpawakan kurus berkulit sawo matang namun terbilang manis itu menyondorkan sebuah surat ber amplop
"Robert? Tumben ga masuk" tanya Radit yang notabennya ketua kelas kelas XI IPA 2 itu
"Katanya si 2 bulan" ujar firman menjawab
"Busettt. Lama bener" Cindy , gadis berlesung, berambut lurus di gerai tak lupa kacamata minusnya itu menyinyir. Ia memiliki kedudukan sebagai sekertaris 1 kelas XI IPA 2
"Udah izin ke kepsek kok. Cuma biar ga di alpa di kelas. Toh dia juga belajar make online di sana" jelas firman
Jangan heran mengapa firman bisa tau semuanya, rumah mereka yang berdekatan lah yang membuat firman mendapat amanah memberikan surat ijin itu
"Emang Robert kemana?" Tanya Radit
"Mudik. Dah dah. Gue mau ngantin" firman meninggalkan kelas bersama komplotannya yang telah menunggu di pintu kelas
" Wuihh. Enak ya punya kampung mudik di London. Jadi kalo mudik jauh" Radit bersiul memberikan surat ber amplop itu kepada Ratna
"Guys. Denger kabar ga si. Katanya ada murid pindahan" ucapan Susi membuat seisi kelas gempar. Kecuali Chiko, Acha, Rena dan Gilang tentunya
Acha dan Chiko yang tengah memakan bekal yang di bawakan Sinta
Rena dan Gilang yang tengah ber uwu uwu ria, biasalah. Pasangan baru
"Cewek kan cewek kan?! Fiks. Gue gebet" ucapan Rino mendapat sorakan dari seluruh kelas
Ke 4 murid yang terlalu sibuk dengan urusan masing masing tak merasa terganggu dengan percakapan tersebut
"Pelan pelan dong Cha makannya" Chiko menyingkirkan sebutir nasi di pipi Acha dengan jempolnya
"Acha laper" ucap Acha menyengir tak berdosa
"Tumben ga sarapan" tanya Chiko. Saat ini Chiko tengah menopang dagunya pada tangannya. Menatap Acha dengan intens
Gadis itu tak merasakan risih sama sekali, sudah terbiasa dengan tatapan teduh yang di berikan lelaki itu
"Gatau ah males. Mommy tadi Uda ga ada pas acha turun ada roti sih sama note di meja makan. Tapi ya. Tumbennnnn banget nih rumah Acha sepi. Gada yang ijin pulak. Ngeselin tau ga si" Chiko tersenyum tipis
Sempat sempatnya gadis di depannya ini mengoceh panjang lebar saat ia akan melahap nasi goreng yang telah di sendoknya
"Nanti pulangnya Acha pengen jajan" ujar Acha
"Jajan apa?" Tanya Chiko
"Gatau. yang enak" mulut Acha kembali di penuhi dengan nasi goreng di depannya
"Lo pengen apa?" Tanya Chiko mencoba sabar
"Terserah" mulut Acha terbuka. Namun yang mengucapkan Chiko
"Ihhh" Acha mengerucutkan bibirnya
"Gaada ya yang namanya jajan terserah. Gue gamau mikir. Kalo terserah gausah jajan aja nanti" ucapan Chiko membuat Acha cemberut
"Yauda liat nanti aja" Acha menerima air mineral yang di sondorkan oleh Chiko
"Bentar lagi bel. Gue ke kelas" Chiko melihat jam tangan yang melingkar di tangannya lalu berdiri. Mengacak pelan rambut acha
"Yah. Yang. Aku ke kelas dulu. Nanti lanjutin okey?" Gilang mengeringkan matanya pada Rena
Ntah pelet apa yang di berikan Gilang kepada Rena sehingga Rena bisa bucin dengan Gilang
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Bestfriend
Teen FictionNatasya Crasandra Pricilla Gadis blasteran Amerika-Indonesia. Kerap di panggil acha, cewek yang manjanya naudubillah, gabisa diem, pecicilan, memiliki sahabat yang selalu kemana mana bersama, sama halnya perangko. Dimana ada Acha, disitu ada Chiko...