Happy Reading
Typo bertebaran***
Pagi ini, Floe sedang berada di ruangan basket bersama Cia. Kedua gadis itu berencana untuk menitipkan baju mereka di loker yang sudah disiapkan oleh sekolah. Keduanya sama-sama anggota cheers,namun belakangan ini,Cia memilih untuk mengundurkan diri.
"Pertandingan lawan Brawijaya kapan?"tanya Cia saat mereka selesai meletakkan baju mereka.
"Lusa!"jawab Floe singkat.
"Terus nanti Lo ekstra dong?"tanya Cia,namun Floe hanya mengangguk.
"Yah, padahal gue mau ajak Lo buat belanja!"ucap Cia cemberut.
"Belanja aja sendiri!"jawab Floe. Keduanya sama-sama berjalan di koridor. Hingga di tikungan kelas, keduanya langsung bertemu dengan orang yang tidak Floe sukai setelah Adifa,Sekar.
"Ngapain Lo di sini?"tanya Sekar.
"Lo yang ngapain ke sini? Ini kan area kusus anak basket sama cheerleader. Lo kan bukan anggotanya!"sembur Cia. Sementara Floe hanya menatap datar gadis itu.
"Terserah gue lah. Masalahnya sama Lo apa?"tanya Sekar balik.
"Lo masih muda tapi udah pikun ya!"ejek Cia sambil tertawa.
"Enak aja. Lo kali!"sungut Sekar tidak terima.
"Buktinya Lo lupa kalau Floe itu anggota cheers,bahkan kaptennya lagi. Oh jangan-jangan Lo mau ngintipin kita ya!"tuduh Cia yang membuat Sekar kesal.
"Gak ada kerjaan banget gue ngintip!"sewot Sekar.
"Ck,Lo mau apa?"tanya Floe angkat bicara.
"Lo lupa sama perjanjian kita?"tanya Sekar membuat Floe bertanya-tanya dalam hati.
"Perjanjian apa maksud Lo?"
"Tentang Adifa."jawab Sekar. Gadis itu langsung bersedekap dada sambil memandang wajah Floe yang hanya memperhatikan saja dan langsung pergi menarik Cia.
"Floe! Gue tanya sama Lo!"pekik Sekar saat ia tak dihiraukan begitu saja.
"Sial! Awas aja! Setelah gue berhasil rebut Alva. Gue pastiin buat Lo dan Adifa menderita!"gumam Sekar.
SKIP
Pelajaran dimulai,sekolah hening karena banyak anak-anak berada di dalam kelas melaksanakan kegiatan pembelajaran. Begitu juga kelas 11 IPA 3,kelas milik Floe dan juga Cia.
Floe,gadis itu sedari tadi hanya diam melamun. Ia sama sekali tak memperdulikan guru yang sedang berbicara di depan. Entah apa yang sedang dipikirkannya,hanya dia dan Tuhan yang tahu.
Berbeda dengan Cia,gadis cerewet dan bawel itu malah keenakan tertidur dengan tangan yang menjadi alas kepalanya. Yang paling menyebalkan lagi,gadis itu tidur dengan suara dengkuran yang untungnya tidak terlalu keras.
Namun tetap saja,teman yang berada di depan belakang dan samping masih bisa mendengarkannya. Mereka hanya diam dan hanya memperhatikan guru sambil sesekali melirik ke arah Cia yang tengah tertidur pulas.
"Gila si Cia, pelajarannya pak Bandi malah tidur!"bisik Manda yang duduk di belakang Cia.
"Ini lagi,si Floe malah diem kaya patung!"ucap Rere teman sebangku Manda.
"Iyuh,gak ada kesan anggun-anggunnya sih si Cia. Ngorok lagi tidurnya!"ujar Fela.
Tiba-tiba, sebuah penghapus papan tulis mendarat tepat di hadapan meja Cia dan Floe. Namun kedua gadis itu masih tidak sadar. Sementara teman sekelas mereka hanya menatap mereka prihatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change of nature
Teen FictionFloe gadis jahat yang mempunyai dua kepribadian. Sebelumnya,ia selalu jahat,tak ada kesan baiknya dengan orang lain hingga dibenci oleh kakaknya sendiri. Tapi disaat ia ingin berubah,dirinya harus menghadapi tantangan,ia harus kehilangan separuh mem...