16. Perasaan aneh

4.7K 440 49
                                    

Happy Reading
Typo bertebaran

***

Sesuai dengan agenda yang sudah dibahas kemarin. Kini anak-anak kelas 11 dan 12 mengadakan camping dipuncak. Butuh bus 4 untuk membawa mereka menuju puncak karena sebagian kelas 12 tidak diwajibkan,hanya yang ingin ikut saja.

Floe,gadis itu sudah bersiap dengan satu kopernya yang sudah dimasukkan ke dalam bagasi bus.

Soal kemarin saat Fano duduk di meja makan ,Fano langsung kembali bertanya-tanya lagi kepadanya namun tak digubris Floe.

Flashback On

"Floe Lo dari mana aja?"tanya Fano yang masih ingin tahu kemana adiknya kemarin pergi.

"Sekolah!"jawab Floe singkat.

"Bukan. Maksud gue Lo kemarin dua hari dari mana aja? Gue bingung nyariin Lo tahu nggak? Kalau sampai Ayah dan Bunda tahu,mereka pasti akan khawatir dan..

"Dan otomatis mereka akan nyalahin Lo gitu?"potong Floe santai. Ia membalikkan tubuhnya dan memandang datar ke arah Fano.

"Enggak bukan itu Floe. Floe harusnya ngerti,Lo udah besar. Kalau ada masalah jangan menghindar. Kita kan bisa menyelesaikannya dengan cara baik-baik."sahut Fano.

"Elo masalahnya,gue nggak ada masalah. Masalahnya gue cuma diskors dua hari. Dan waktu itu gue pergunakan untuk refreshing. Ada yang salah?"ujar Floe datar.

"Ya jelas salah. Lo pergi tanpa pamit sama gue? Handphone Lo juga nggak aktif. Gue tuh khawatir sama lo,kalau sampai Lo kenapa-kenapa dan Ayah Bunda pulang gue harus jawab apa? Seenggaknya Lo pergi bilang!"ujar Fano panjang lebar.

Namun Floe memilih kembali untuk pergi ke kamarnya. Ia tak suka jika berdebat,dan ia tak suka jika ada orang mengganggu ketenangannya.

"Floe Lo mau kemana? Gue belum selesai ngomong?"teriak Fano saat Fano malah masuk ke dalam kamar.

"Punya adik kok kaya gini sih!"gerutu Fano.

Flashback off

Kembali ke awal. Semua anak kini sudah masuk ke dalam bus. Untuk panitia seperti OSIS dan ketua dari setiap ekskul,mereka menjadi satu bus. Dan yang membuat Floe sial lagi,ia harus duduk di sebelah Alva.

"Floe,Lo duduknya di sebelah Alva!"ucap Dina sang bendahara OSIS.

"Kenapa gue harus sama dia?"tanya Floe datar.

"Karena harus berpasangan. Lo kebagian sama Alva nanti jadi ketua kelompoknya. Nah Lo jadi tanggung jawab ceweknya,si Alva cowoknya. Oke? Biasanya Lo seneng-seneng aja tuh kalau harus pasangan sama dia,"ujar Dina panjang lebar.

"Bukan muhrim!"ujar Floe membuat Dina gelagapan.

"Ya lo protes aja sama Arsya,kan dia yang buat. Gapapa kali Lo sama Alva,udah biasanya kan Lo nempel terus sama dia. Kan emang ketua basket sama cheerleader harus selalu kompak karena satu kesatuan."jelas Dina.

"Sekarang gak!"ujar Floe yang langsung memilih untuk duduk di kursi dekat jendela.

Kebetulan,Alva belum datang jadi ia masih bisa santai menikmati sekaleng Coca-Cola yang ia bawa dari rumah.

Tak lama kemudian,bus pun mulai bersiap-siap dan Alva pun tiba-tiba datang dan langsung duduk di sebelah Floe.

Mereka berdua sama-sama bungkam tak ingin memulai pembicaraan. Floe yang enggan berbicara,dan Alva yang gengsi mengajak Floe berbicara.

"Baik anak-anak. Semua sudah siap kan?"tanya Pak Arya dari depan.

"Sudah pak!"jawab anak-anak serempak.

Change of natureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang