23. Tragedi

3.1K 307 30
                                    

Happy Reading
Typo bertebaran

***





Siang ini,Leo dan ketiga temannya disibukkan dengan berbagai tugas yang diberikan oleh guru mereka. Mereka kini berkumpul di rumah Leo untuk mengerjakan semua tugas yang tidak pernah mereka kerjakan sama sekali.

Dan kebetulan sekali,Davina dan Floe berada di sana untuk menemani keempat laki-laki pemalas tersebut.

"Haduh, capek gue. Kenapa sih tugas gue sebanyak dosa gue,"gerutu Caesar yang sedari tadi terus berceloteh.

"Berarti dosa Lo berat banget. Kaya tanggung jawab Lo menyelesaikan tugas-tugas ini."sahut Raga yang membuat Caesar mendengus.

"Lo tuh kalau ngomong jangan pedes-pedes dong Ga. Abis makan cabe berapa kilo Lo?"tanya Caesar.

"Entahlah,"jawab Raga acuh. Sementara Leo dan Bara hanya diam sambil terus berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya yang sangat banyak.

"Makanya,jangan bolos. Nggak lulus baru tahu rasa Lo!"timpal Davina yang sedang duduk bersama Floe.

"Doain itu yang bagus. Nakal saat SMA itu buat kenang-kenangan sekali seumur hidup."jawab Leo.

"Sekolah juga sekali seumur hidup. Apa sekolah cuma mau bolos dan cari teman aja?"tanya Floe datar. Skak mat,Leo langsung diam membisu.

"Hahahaha,skakmat kan Lo!"ejek Davina.

"Udah diem,fokus!"lerai Bara.

Pandangan Davina ke arah Bara yang sedari tadi serius mengerjakan tanpa menghiraukan celotehan teman-temannya.

Jujur, pertama kali ia bertemu Bara, Davina langsung tertarik dengan pemuda itu. Wajah tampan,hidung mancung, rambut hitam,kulitnya yang membuatnya ketara jika pemuda itu blesteran bule.

Sikapnya yang cool tidak seperti teman lainnya membuat Davina sedikit terpesona dengan Bara.

Tersadar jika ada orang yang sedang melihatnya, membuat Bara menoleh. Di sana ia melihat Davina yang menatapnya dengan intens membuat Bara sedikit risih. Namun ia menepisnya,mungkin Davina sedang melihat ke arah lain.

"Nih tugas matematika lama-lama gue bakar. Teruntuk matematika pelajaran yang paling susah sedunia, jangan pisahin lagi x sama y, lu yang pisah gue yang nyari,"cerocos Caesar.

"Ini lagi. Fisika fisika,gue bingung deh sama Lo. Lo tuh punya beban apa sih sampai-sampai buah jatuh di suruh ngitung segala. Kalau jatuh kan tinggal pungut,kursi digeser dihitung juga."ujar Caesar yang membuat orang-orang di rumah itu menggeleng kepala.

"Lo tuh punya beban hidup apa sih dari tadi ngoceh kaya burung kutilang."tanya Raga.

"Beban hidup gue banyak."jawab Caesar.

Berbeda dengan kedua orang yang tengah adu mulut tersebut. Floe membantu Leo mengajari beberapa materi yang sudah ia lupakan di kelas 11.

"Floe coba Lo carikan simbol besaran dari arus listrik, induktansi, oksigen, tegangan listrik,elektron dan uranium!"pinta Leo kepada Floe.

Dengan cepat Floe membuka buku milik Leo,namun langsung dicegah oleh sang pemilik.

"Jangan! Lo cari aja di google biar cepat!"pinta Leo.

"Sotoy Lo Le. Kalau cari di google terus untuk apa buku referensi diciptakan?"tanya Davina.

"Suttt diam!"ucap Leo membuat Davina ingin sekali melempar buku tebal di hadapannya ke arah Leo.

Change of natureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang