35. Memperbaiki

666 85 27
                                    

Happy Reading
Typo bertebaran

***

Setelah kejadian di sekolah tadi yang membuat gempar satu sekolah,kini Floe dengan santainya rebahan di sini sofa ruang keluarga sambil maskeran. Gadis itu juga dengan enaknya menonton TV yang menayangkan film action. Matanya sayup-sayup ingin terpejam,gadis itu kemudian memiringkan tubuhnya, tidur sebentar mungkin akan membuat rasa kantuknya hilang.

Dari arah pintu masuk Fano melihat Floe yang terlelap di sofa. Pemuda itu menggelengkan kepalanya melihat adiknya yang tidur dengan masker menempel di wajahnya. Sehabis bel berbunyi tadi,Fano mengadakan rapat OSIS,jadi ia tak sempat untuk menghampiri Floe setelah kekacauan yang adiknya buat tadi.

"Den Fano!"panggil Bi Sri membuat Fano menoleh.

"Udah pulang Den?"tanya Bi Sri,Fano mengangguk.

"Masak apa Bi?"tanya Fano.

"Itu Den,bibi masak tongkol balado sama tumis sawi!"jawab Bi Sri. Mata Fano masih melirik ke arah Floe.

"Dia udah makan?"tanya Fano.

"Udah tadi den,Non Floe juga tadi pulang marah-marah!"adu Bi Sri.

Fano mengernyit, kenapa Floe marah-marah sudah dua kali gadis itu menaikkan emosinya hari ini.

"Biasa cari Bunda,tapi Bunda sama Tuan lagi ke Bandung!"jawab Bi Sri.

"Ya udah bi,Fano ke kamar dulu. Mau mandi!"jawab Fano,Bi Sri kemudian mempersilahkan anak majikannya itu.

Setengah jam kemudian,Floe masih tertidur pulas di sofa. Gadis itu sesekali menepuk pipinya karena ada yang menganggu. Bi Sri maupun Fano tidak berani menganggu Floe, pasti nanti kalau dibangunkan dia akan marah.

Fano memilih untuk makan saja di meja makan sambil menunggu teman-temannya yang akan datang untuk berkunjung.

Di ruang tamu kini ada ketiga orang yang baru saja datang.

"FANO!! I AM COMING!"teriak Rafa menggelegar.

"FANO!!! WHERE ARE YOU????"teriak Rafa sekali lagi,Floe yang tertidur kini terusik. Ia kemudian bangun dan berjalan ke arah orang yang berani-beraninya menganggu tidurnya.

"HEH IKAN TERI!! JANGAN SEMBARANGAN LO TERIAK-TERIAK DI RUMAH ORANG!!! KURANG AJAR LO!"bentak Floe ke arah ketiga pemuda yang menatapnya terkejut.

"AAAA SETAN!!!"teriak Rafa dan Aldi bersamaan. Fano dan Bi Sri yang mendengar suara teriakan langsung bergegas berlari menghampiri. 

"Ada apa?"tanya Fano.

"SETANNYA LO BERDUA! ENAK AJA NGATAIN GUE SETAN!"ujar Floe tak terima,gadis itu juga belum sadar dengan penampilannya. 

Alva yang tahu jika itu Floe mencoba menahan tawanya. Fano juga sama terkejutnya,ia melihat masker Floe yang sudah retak. Dirinya dan Bi Sri ingin tertawa,namun ia merasa kasihan jika Floe nanti kalau merasa terhina.

"Lo siapa sih? Setan kok bisa ngomong,ini lagi setannya kok di rumah Fano!"celetuk Rafa membuat Floe kesal setengah hidup.

"Jangan panggil gue setan! Gue tuh cantik gini dibilang setan!"sewot Floe.

"Lo ngaca deh, muka Lo itu udah mirip kaya kuntilanak nangkring di pohon kangkung tahu nggak!"ejek Rafa. Dengan malas Floe mengambil HP yang ada di saku celananya dan membuka aplikasi kamera.

Sontak matanya membelalak saat melihat wajahnya yang masih terbalut masker.

"Bhahahahahahaha!"tawa Rafa dan Aldi bersamaan. Floe cepat-cepat berlari ke kamarnya untuk membersihkan semuanya.

Change of natureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang