12. Si Lugu Adifa

5K 445 59
                                    

Happy Reading
Typo bertebaran

***





Saat ini,Floe sedang sarapan pagi di rumah Leo. Setelah menginap satu malam. Kini gadis itu sedang berkumpul dengan ketiga cowok yang juga ikut menginap di rumah Leo. Mereka sedang berkumpul bersama di meja makan untuk sarapan.

"Lo nggak sekolah?"tanya Floe saat melihat Leo yang masih memakai pakaian rumah. Jujur, walaupun saat ini Leo hanya memakai kaos dan celana jeans pendek,namun wajahnya tetap tampan. Apalagi tadi Floe sempat melihat rambut Leo yang habis mandi,dan berantakan. Menambah kesan badboy dan cool dari Leo.

"Masuk siang."jawab Leo sambil memakan roti berisi selai blueberry yang tadi Floe oleskan.

"Iya Floe,hari ini ada simulasi. Kita masuk siang,kan Lo tahu sendiri kan kita udah kelas 12. Jadi kita berangkatnya gantian."sahut Caesar menimpali.

"Owh."jawab Floe yang langsung kembali melahap roti.

"Gue anterin kalau udah selesai makan."celetuk Leo menatap Floe yang kini memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Astagfirullah. Gue jomblo bisa apa. Lihat kalian tanpa status bisa sayang-sayangan aja gue udah iri. Apalagi kalau kalian jadian!"cerocos Caesar yang membuat Floe menaikkan sebelah alisnya.

"Gak ada pacar-pacaran."ujar Floe dengan muka datarnya.

"Lah,si Leo potek. Hahahaha,nggak dianggap Lo Yo."ejek Bara membuat Leo mendengus.

"Gue nggak pacaran, yang penting sayang!"jawab Leo santai,membuat pipi Floe merona.

"Lo kenapa Floe? Pipi Lo kok merah?"tanya Raga yang sedari tadi hanya menyimak percakapan mereka.

"Enggak-enggak papa."ujar Floe cepat.

"Heleh. Kasihan si Floe,digantung  mulu kaya jemuran. Sekali-kali kasih kepastian kek. Anak orang itu!"ujar Caesar enteng.

"Kepastian apa? Gue sama Floe juga udah pasti. Ya kan Floe?"ucap Leo meminta persetujuan dari Floe.

"Hm."jawab Floe. Karena dalam hatinya,ia merasa senang saat Leo hanya mengucapkan kata-kata manis itu.

"Tuh kan apa gue bilang!"ujar Leo bangga.

"Ck. Gitu aja bangga. Kalau Floe udah jadi istri Lo,baru Lo bangga. Soal sayang mah, tiap orang juga bisa walaupun nggak ada status. Kaya gue nih sama si do'i. Banyak orang kaya Lo bro,jangan bangga dulu. Di atas langit masih ada langit!"sahut Raga yang membuat Floe dan Leo seketika terdiam.

Mereka berdua kini sama-sama memilih diam,saat Raga berucap tadi.  Caesar dan Bara juga ikut diam,mereka tidak ingin ikut terseret dengan masalah mereka.

Sungguh, Raga itu kadang orangnya bisa gesrek. Tapi kalau soal perkataan bisa masuk sampai hati. Nusuk banget deh pokoknya, pikir Floe dan Leo secara tak sadar sama.

"Kok pada diem sih?"ucap Bara memecahkan keheningan,mereka hanya saling melirik satu sama lain. Hingga Floe tersadar,ia harus segera berangkat sekolah.

"Gue mau berangkat!"ujar Floe berdiri.

"Ya udah yuk!"ajak Leo yang juga ikut berdiri.

"Kita berangkat!"pamit Floe.

Keduanya kini langsung berjalan ke halaman rumah Leo untuk menaiki mobil. Perkataan Raga tadi, sebenarnya masih terngiang-ngiang di kepala mereka.

"Kaya nya ada yang salah deh sama perkataan gue!"gumam Raga.

"Ya iyalah, bukan kayanya lagi. Lo emang gesrek,tapi gue heran kenapa mulut Lo bisa kaya cabe ya. Pedes bet!"timpal Caesar.

Change of natureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang